Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menyoal Fitur Tanggapan Artikel Kompasiana

3 Februari 2016   17:53 Diperbarui: 3 Februari 2016   18:27 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catet!

Terus, ini:

Sssttt, Ada yang Cerai! Kek artis aja...Eh

Sebenarnya fitur ini sudah sejak awal tahun ini. Tapi, karena lagi-lagi saya tetap ndak bisa edit satu angka biar sama plek dengan deretan angka ID yang saya upload, saya patah hati. 

Jadi curiga, mungkin akun K saya minta disayangi dan dicintai sampai mati. Sampai ndak perlu verifikasi ID biar dikasi akun hijau, biru, kuning, ungu (tetep Big No 4 LGBT yak). Sampai cuek saja kalau fitur edit Profil dan Data Pribadi itu sudah dari sononya. Ndak perlu diutik-utik. Udah rezeki saya begitu, ya begitu.

Eh..

Nha, biar relevan dengan judul, sekarang 'menyoal fitur tanggapan artikel K' deh ya.

Sebenarnya, khusus bagian ini, sudah jadi isi di salah satu jerawat batu di wajah saya. Mengapa? 

Pertama, tagar, label atau info-info Lomba Menulis itu sudah menjadi alarm high tobe and level alert banget banget bagi saya. Memiliki karir menulis yang belum memiliki buku tunggal dus belum dapet jatah royalti buku itu, means saya menyandarkan rezeki pada lomba-lomba menulis di seantero dunia maya. Dunia K apalagi. Sayangnya, masih banyak bertebaran artikel atau tulisan lomba yang rujukannya pada event yang B A S I. Alias deadline-nya itu sudah kapan tahun entah (frasa bentukan pribadi. Ndak perlu dicari ke KBBI yaaa). Biar semangat 'Share and Connecting'nya jalan, cari sendiri aja ya contoh-contoh artikelnya. Hihihihi..

Kedua, banyak rekan penulis --yang sepertinya, belum ngeh dengan fungsi tanggapan artikel ini. Untuk ini, contohnya artikel saya pribadi saya ya. Itu, yang menyoal LGBT. Ulasan tentang ini sebenarnya banyak, banget malah. Tapi, saya memang sengaja ndak menyertakan fungsi tanggapan artikel. Mengapa? Angle yang saya ambil hanya suara hati seorang ibu. Sementara artikel yang lain sudah bikin saya keder. Ulasan hukum, bukti ini itu, dasar ini itu. Pendek tulis, meski berlabel LGBT, rasa-rasanya memang tidak untuk meng-counter ulasan-ulasan lain. Meski sebenarnya jika menggunakan fitur ini pula, semua tulisan tentang LGBT akan saling terkait satu sama lain. Ndak perlu harus memanfaatkan fitur 'Search'. 

Ketiga, bagi saya pribadi, fungsi utama fitur ini memang sangat efektif  --kembali, pada lomba-lomba menulis. Baik penyelenggara, admin, peserta pun juri jadi mudah menelusuri setiap artikel peserta lomba tersebut. Terutama para peserta, bisa saling mengunjungi artikel peserta lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun