Mohon tunggu...
musiroh muki
musiroh muki Mohon Tunggu... Guru - Guru

Terlahir di kota Surabaya 60 th yang lalu. Menghabiskan masa remaja di pesantren putri wali songo asuhan Mbah yai Adlan Aly, dan melanjutkan ke IAIN sampai pada program sarjana di tahun '82-'86. Aktif sbg penulis lepas, sejak awal periode Covid 2019. Alhamdulillah menghasilkan 14 buku antologi puisi, cerpen dan flash fiction bersama teman2 se Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Nikmatnya Hidup di Desa

17 Februari 2023   07:24 Diperbarui: 17 Februari 2023   07:25 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini matahari seperti enggan muncul, angin sepoi membelai sekujur tubuh, ditambah sepinya hati se sepi jalanan desa pagi ini. Kucoba melangkahkan kaki menuju pematang sawah yang menghijau, terbentang luas melingkari desaku.

Sambi Bulu, sebuah desa yang asri, berpenduduk mayoritas pribumi, dan selalu care terhadap pendatang yang menjadi bagian dari mereka. Suasana keagamaan, selalu melekat di bagian kegiatan rutinnya. Rabu, khotmil Qur'an, Kamis, rutinan ibu-ibu muslimat. Jum'at siang, rutinan Fatayat.

Tak ada yang pengangguran, mayoritas kaum muda lulusan SMA menjadi buruh di pabrik kopi kapal api. Yang lain, kuliah. Para remaja kecil selain memiliki kegiatan rutin di sekolah, mereka pergi menimba ilmu Al-Qur'an di sore hari. Anak-anak selalu tampak riang dan bahagia.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Musholla Darussalam ini, selalu ramai jama'ah. Sebelum subuh mereka sudah datang bersama keluarga. Ada ibu-ibu tua, remaja dan anak-anak. Musholla Wakaf yang diperuntukkan masyarakat RT 05 & 06 di RW 01 ini, memang memiliki ciri khas yang unik. Kegiatannya selalu di ikuti oleh remaja tanggung belasan tahun dan remaja kecil yang rata-rata masih suka bermain. 

Sambi Bulu adalah desa yang menyuguhkan banyak ketenangan bagi para penghuninya. Pola hidup yang sederhana, dan kekerabatan yang tinggi, memiliki nilai jual yang sangat tinggi. Para pendatang baru, mayoritas adalah para pekerja yang selalu berangkat pagi dan pulang sore hari. Kebersamaan mereka dengan penduduk asli, dipertemukan di mushola ini.

Sambi Bulu, desa yang nyaman, yang menjanjikan ketenangan. Yang memberi kekayaan rohani dan jasmani. 

Sambi Bulu, 17 Pebruari 2023

Musiroh Muki.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun