Mohon tunggu...
Mushab Hassan
Mushab Hassan Mohon Tunggu... Jurnalis - writer

I write esports a lot

Selanjutnya

Tutup

E-Sport Pilihan

Legasi Dota Tak Pernah Sirna

16 November 2021   22:48 Diperbarui: 17 November 2021   02:19 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana turnamen DotA saat warnet masih berjaya. Sumber: dokumentasi pribadi IESPA

Menurut saya, dengan kompleksitasnya yang maksimal, Dota 2 justru akan terus menggaet pemain-pemain baru yang tertantang dengan game bergenre MOBA. Bahkan pemain Mobile Legend sekelas Xin pun mengakui sulitnya bermain Dota 2 ketimbang Mobile Legend. 

Pendapat Xin terkait Dota 2 dalam sesi livestremnya. Sumber: Youtube Seputar Dota
Pendapat Xin terkait Dota 2 dalam sesi livestremnya. Sumber: Youtube Seputar Dota

2. Komunitas yang besar dan aktif

Tercatat semenjak The International 2013 lalu, Valve selaku penyelenggara resmi The International mengumumkan sistem baru dalam menentukan total hadiah The International. Dengan nama "Compendium", Valve merilis  in-game purchasable item berbasis crowdfunding bagi para pemainnya guna mengakumulasi hadiah untuk para pemenang The International. 

Semula menyediakan total hadiah sebesar $1,600,000, Compendium The International 2013 berhasil mendongkrak hadiah uang sebesar $1,274,380. Sistem Compendium lalu menjadi ciri khas Valve dalam mendulang hadiah The International yang kian tahun angkanya makin fantastis. 

Helatan terakhir The International yang digelar Oktober lalu berhasil menerima dana "patungan" para fansnya sebesar $38,418,195 atau sekitar 500 miliar rupiah. Setiap tahun, The International selalu menembus rekor turnamen esports dengan hadiah terbesar akibat dukungan dari komunitasnya yang besar. Hal tersebut menjadi penanda bahwa Dota 2 tak akan pernah mati ketika komunitasnya besar dan hidup.

Battle Pass The International 2020. Sumber: dota2.com
Battle Pass The International 2020. Sumber: dota2.com

3. Valve selaku developer cukup gigih menjaring pemain baru

Guna menjaring newcomer, Valve menaikkan kisah karakter-karakternya ke layar kaca pada 25 Maret 2021 lalu. Berjudul Dota: Dragon's Blood, Valve bekerjasama dengan Netflix dan Studio Mir untuk memproduksi serial yang berisikan 8 episode. Studio Mir sendiri merupakan salah satu studio kenamaan asal Negeri Gingseng yang sudah membuat series Korra dan film Mortal Kombat. 

Nyatanya upaya Valve berbuah manis. Mengacu pada data streamcharts, Dota 2 mengalami lonjakan pemain per April 2021 lalu dengan penambahan sebanyak 23.000 pemain. Angka tersebut cukup drastis lantaran jika kita berkaca pada 2 bulan sebelumnya, Dota 2 kehilangan sebanyak 40.000 pemain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten E-Sport Selengkapnya
Lihat E-Sport Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun