Mohon tunggu...
Musayka Reviros
Musayka Reviros Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya adalah pengembara yang ingin selalu melangkah sampai ajal tiba. Dan saya adalah penuis lepas yang punya tujuan tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Balik Panorama

27 April 2011   12:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:19 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="360" caption="Dibalik Panorama"][/caption] Teka teki, rumah kardus basa basi, kolong tikus. Aku hanya melarikkan sajak seperti mereka memenakanku pada hitam putih kota-kotaku Dengan bunga yang tersimpan layu membusuk. Warna warni, lahan tropis Woro wiri, lisan bengis Cinta & kebebasan menjamur subur dari penawar sampai sejenis racun semua laris terjual tanpa harus dibayar Menghiasi pasar-pasar sampai pedesaan Lacur Balik bolak, benar tersimpan barak buruk, perlu dipertanyakan Rumput-rumput menangis di kejauhan menyumpahi langit berdarah merah Ku lemparkan hujan kembali ke perandauan berharap petir dan topan mulai jengah menyuara. Otak atik, omong kosong orak arik, kepala udang Aku bicara bukan bersuara tanpa kata aku menulis bukan pada halaman udara Dan sekitar bukan hanya sekedar ujar namun sejarah yang tak pernah terajar.

Musayka, di hempasan angin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun