Mohon tunggu...
MSNEWS
MSNEWS Mohon Tunggu... Freelancer - Laman informasi yang diperoleh dari masyarakat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Informasi itu, yang ringan, enak dibaca dan bermanfaat untuk kita semua...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Forum Ulama BPI KNPA RI Gelar Dzkir dan Doa Bersama untuk Keutuhan NKRI di Madium

13 Mei 2018   11:07 Diperbarui: 13 Mei 2018   11:16 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MADIUN -- Forum Ulama Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI) kembali menggelar istiqasah dan doa bersama di Masjid Agung Quba, Madiun, Jawa Timur, pada hari Kamis (10/5/2018) kemarin.

Kegiatan bertajuk 'Menciptakan Situasi Kamtibnas yang Kondusif Tanpa Adanya Hoax dan Ujaran Kebercian' merupakan rangkain dari acara "Road Show Dzikir, Muhasabah dan Doa Bersama untuk Bangsa dan NKRI serta Berbagi Kasih dengan Yatim, Piatu dan Dhuafa", yang digelar BPI KPNPA RI di berbagai daerah di Indonesia.

Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Madiun, Muhtarom; Wakil Bupati Madiun, Iswanto; Sekda Madiun, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), ulama, Kyai, santri, DPW BPI KPN PA RI JATIM,DPD Prov/kabupaten se jawa timur dan masyarakat undangan yang mencapai 2.000 orang.

Ketua Umum BPI KPNPA RI, Rahmad Sukendar mengatakan, pihaknya menyelenggarakan doa dan dzikir bersama ke berbagai daerah untuk mendoakan seluruh elemen bangsa agar terhindar dari perpecahan dalam menyambut Pilkada 2018 yang dilanjutkan dengan Pilpres 2019 mendatang. "Tujuan yang paling pokok lainnya tentu untuk mentransformasikan energi positif kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus untuk mempererat ukhuwah islamiah," kata Sukendar disela-sela kegiatan.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga mendoakan lima anggota Korp Bayangkara yang gugur dalam kerusuhan di Markas Komando (Mako) Brimob, Kelapa Dua, Depok, beberapa waktu yang dipicu oleh aksi provokasi para narapidana kasus terorisme. "Kami juga mengutuk keras aksi terorisme yang mengakibatkan meninggalnya lima anggota kepolisian dalam insiden di Mako Brimob. Suluruh anak bangsa harus bersatu dan menyatakan perang terhadap aksi terorisme. Kita juga mengapresiasi langkah cepat kepolisian untuk memulihkan situasi dan kondisi di lapangan pasca kerusuhan. Kepolisian dan lembaga terkait lainnya harus diakui telah bekerja keras untuk memberantas kejahatan terorisme di Indonesia," papar Sukendar.

dokpri
dokpri
Selain itu, Sukendar juga mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak terprovokasi informasi hoax dan adu domba yang jamak dijumpai di berbagai media sosial. "Kita harus cerdas dan cermat dalam menerima informasi. Karena menjelang pilkada, dengan mudah kita temui informasi hoax yang hanya berisi fitnah dan adu domba dengan menggunakan isu SARA untuk memecah persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa. Hal semacam ini harus kita hindari," tambah Sukendar.

Menurutnya, isu SARA justru lebih berbahaya dibandingkan politik uang (money politic) dalam pemilu. Karena isu SARA memiliki efek jangka panjang yang menimbulkan perbedaan dan perpecahan di masyarakat. "Penggunaan isu SARA yang ditransformasikan melalui berbagai media dan tindakan praktis telah menjadi pemicu tumbuh suburnya konflik sosial dalam kehidupan masyarakat. Tentu kita tidak menginginkan itu terjadi," ucap Sukendar.

Santuni Yatim Piatu dan Dhuafa

Dalam kesempatan tersebut, BPI KPNPA RI juga memberikan santunan kepada yatim piatu dan dhuafa sebagai wujud kepeduliaan terhadap sesama. Sukendar berharap kegiatan positif seperti ini dapat mendorong seluruh elemen untuk memiliki kepedulian yang sama dalam memperhatikan nasib anak-anak yatim dan dhuafa.

Kami memiliki komitmen yang tinggi untuk berupaya meringankan saudara-saudara kita yang memiliki nasib kurang beruntung. Harapan besarnya kegiatan ini dapat menjadi inspirasi dan spirit bagi semua anak bangsa agar anak-anak yatim dan dhuafa lebih diperhatikan," tandas Sukendar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun