Mohon tunggu...
MSNEWS
MSNEWS Mohon Tunggu... Freelancer - Laman informasi yang diperoleh dari masyarakat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Informasi itu, yang ringan, enak dibaca dan bermanfaat untuk kita semua...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Vivi Zubedi Sukses Pamerkan Koleksi Kain Lokal di New York Fashion Week

13 Februari 2018   17:58 Diperbarui: 13 Februari 2018   19:29 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: koleksipriabdi vivizubedi

Salah satu wanita Indonesia yang mempopulerkan kain tradisional, yaitu kain Sasirangan dan Pagetan ke kancah internasional adalah Vivi Zubedi.

Bahkan kedua jenis kain tradisi asal Kalimantan ini berani diperkenalkan di Amerika Serikat, di ajang bergengsi New York Fashion Week The Swow pada hari Minggu (11/2/2018) lalu. "Di ajang tersebut saya menampilkan 34 koleksk yang berbahan kain sasirangan dan pagatan. Dan ternyata mendapat sambutan pengujung yang hadir sangat antusias, bahkan ratusan pesan masuk ke DM medsos saya yang menyatakan mereka mendukung bahkan sampai mendoakan saya untuk kegiatan ini. Alhamdulillah," ujar Vivi Zubedi di Jakarta, Senin (12/2/2018).

Dalam koleksinya yang terbaru dipentaskan, Vivi menghadirkan 34 gaun Hijab Modest Wear Fashion bertema Urang Banua, yang diperagakan oleh 24  model bule profesional dan dihadiri sekira 500 tamu, termasuk Miss Universe Demi-Leigh Nil Peters di gedung Industri di Downtown Manhattan.

Foto: koleksipriabdi vivizubedi
Foto: koleksipriabdi vivizubedi
Di balik cerita suksesnya membawa kain pagatan dan tenun pagetan ke panggung dunia, Vivi mengungkapkan juga ada sebuah misi khusus. "Saya berharap bisa mendapatkan buyer sehingga diharapkan nantinya bisa membantu perekonomian para pengrajin di Banua Borneo," tambah Vivi.

Selain itu, ia juga terdorong oleh rasa prihatin terhadap kehidupan sebagian dari para perajin kain sasirangan dan tenun pagatan yang setia mempertahankan warisan budaya hingga kini, namun kehidupan mereka belumlah sesejahtera  karya yang mereka buat.

"Jika keadaan ekonomi mereka para pengrajin seperti itu terus berlangsung, saya khawatir kelak warisan budaya kita sedikit demi sedikit akan punah. Logikanya, untuk apa bertahan pada hal-hal yang tidak memberikan kesejahteraan hidup? Pasti akan berpalinglah dari sana, lalu menggeluti jalan lain yang memberikan mereka kesejahteraan," ungkapnya.

Vivi juga menambahkan, bahwa dirinya akan terus berinovasi, seperti pengolahan warna kain, agar kedua kain tersebut bisa sejajar dengan tren fashion masa kini. Apalagi, kalau menyertakan kain tradisi dalam ajang fashion yang mendunia. 

Maka bukan hanya mata nasional yang melihat nilai jual karya hasil para pengrajin, tetapi juga mata internasional. Hanya saja, kain dari Kalimantan ini memang belum banyak dikenal. Jangankan di mata internasional seperti halnya batik, di mata nasional saja masih banyak yang belum tahu kita memiliki kain khas yang bernama Sasirangan dan tenun Pagatan," paparnya.

"Jika mata dunia bisa menerima karya ini, kenapa mata nasional tidak bisa? Ini kan sebuah pride untuk kita sebagai  bangsa Indonesia," tandas Vivi.

Melalui suksesnya di ajang  NYFW,  kini Vivi optimis akan mampu mengajak masyarakat untuk cinta dengan kain Borneo. 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun