Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Guru - M Musa Hasyim

Guru PPKn yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Mencoba Memaafkan Pemain Petasan Menjengkelkan di Hari Lebaran

13 Mei 2021   19:52 Diperbarui: 15 Mei 2021   11:00 1819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak sedang bermain petasan di lapangan terbuka. Foto: Antara/Abriawan Abhe

Memaafkan mereka bukan cukup lewat mulut tapi juga tindakan, caranya dengan menasihatinya jika memang mereka sudah kolot atau membeli balik petasan mereka lalu kita hancurkan, atau bisa juga melaporkannya pada pihak berwajib.

Sudah cukup korban-korban mati konyol hanya karena petasan, apa mereka tidak ingin merayakan lebaran? Harus ada berapa nyawa melayang lagi supaya mereka sadar? Tidak cukupkah kejadian berturut-turut di berbagai daerah di Indonesia jadi pelajaran? 

Pun mereka yang tidak ikut-ikutan memainkan petasan sampai harus mengorbankan hidup mereka jika petasannya salah sasaran. Bumi ini bukan milik si pemain petasan atau penikmat petasan saja, tapi milik semua warga termasuk mereka yang takut dengan petasan. Kecuali kalau jenis petasan yang dinyalakan adalah yang memiliki daya ledak ringan atau hanya berupa percikan api kecil.

Contoh petasan dengan daya ledak ringan atau hanya berupa percikan api kecil yang aman. Sumber: unsplash.com/@taheriphotography
Contoh petasan dengan daya ledak ringan atau hanya berupa percikan api kecil yang aman. Sumber: unsplash.com/@taheriphotography

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun