Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Guru - M Musa Hasyim

Guru PPKn yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Segar Artikel Utama

Hati-hati Berburu Takjil Saat (Lagi) Pandemi, Berikut Tipsnya!

14 April 2021   21:19 Diperbarui: 16 April 2021   14:12 3075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Takjil Pisang Ubi Cokelat hasil kreasi sendiri. Dokpri

Bisa juga, ketika si pedagang mengobrol dengan si pembeli lalu virus Covid-19 menciprat ke barang dagangan yang akan kita beli. Kita tidak ingin masuk bangsal dengan alat bantu pernapasan di rumah sakit, bukan?

Kedua, selalu bawa hand sanitizer begitu akan membeli takjil. Hand sanitizer yang mengandung alkohol bisa kita gunakan begitu menerima kembalian atau plastik dari pedagang.

Hand Sanitizer dengan 80 persen alkohol yang selalu kubawa jika pergi keluar. Dokpri
Hand Sanitizer dengan 80 persen alkohol yang selalu kubawa jika pergi keluar. Dokpri

Apalagi tidak semua pedagang takjil 'dadakan' menyediakan tempat cuci tangan berupa sabun dan air cuci. Mereka juga pasti mikir dua kali karena keuntungan dari dagangan tidak seberapa. Kecuali pedagang takjilnya tajir, hand sanitizer atau sabun cuci untuk pelanggan bukan barang mahal baginya.

Ketiga, bawa kantong belanjaan sendiri. Cara ini selain untuk menghentikan penyebaran Covid-19, juga sebagai upaya untuk go green (upaya menyelamatkan bumi dari sampah-sampah plastik). Sayang bukan, habis beli takjil, plastiknya dibuang begitu saja, sia-sia.

Kantong belanjaan andalan ketika beli sesuatu di luar. Dokpri
Kantong belanjaan andalan ketika beli sesuatu di luar. Dokpri

Tak bisa dipungkiri juga, plastik yang disediakan gratis oleh pedagang takjil pun bisa memiliki probabilitas tertempel virus Covid-19. Lebih baik sedia perlengkapan berupa kantong dari rumah ketimbang harus masuk rumah sakit (lagi), bukan?

Keempat, jangan jauh-jauh berburu takjilnya. Ini juga penting, kalau ada pedagang takjil yang lebih dekat dari rumah, kenapa harus memilih yang lebih jauh? Kita tahan saja dulu nafsu jalan-jalannya. Kita berdayakan dan beli takjil sekitar yang paling dekat dengan domisili kita.

Semakin jauh kita pergi dari rumah, semakin banyak tempat yang kita lalui maka semakin besar peluang kita tertular Covid-19. Logika ini harus dipakai meski kita tidak tahu betul persisnya, di mana virus Covid-19 itu berada.

Dari sekian tips di atas, ada baiknya kita sebisa mungkin menahan diri untuk tidak membeli takjil. Kita bisa menyiasatinya dengan membuat takjil sendiri di rumah dengan bahan yang dibeli dari supermarket terdekat.

Membuat takjil sendiri pun akan menghemat pengeluaran kita. Dan kita bisa lebih mengakrabkan diri bersama keluarga tercinta dengan kreasi-kreasi takjil yang  baru dan kekinian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun