Kedua, menjaga jarak 1,5-2 meter dari orang lain. Ketika jogging dua minggu kemarin saya menerapkan petuah ini. Jadi ketika kami jogging, sebisa mungkin menghindari orang dan menjaga jarak dengan orang lain.Â
Beruntungnya waktu itu suasana jogging track di UI sangat sepi. Hanya beberapa orang saja. Tidak seperti hari-hari Minggu sebelumnya, kami pun merasa sedikit tenang.
Ketiga, jangan menyentuh apapun ketika jogging sebelum cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer.Â
Jadi waktu itu, saya sengaja membawa hand sanitizer sewaktu jogging. Saya dan teman saya juga pantang menyentuh benda seperti rumput, tembok dan pohon waktu itu.Â
Dan yang terpenting adalah tidak memegang wajah karena penyebaran virus ini sangat cepat ditularkan sewaktu kita menyentuh wajah kita.
Memegang wajah ini yang paling sulit. Apalagi jika sewaktu-waktu mata ini kelilipan. Mata terasa gatal dan tidak sabar untuk menguceknya dengan tangan. Nah karena kami bawa hand sanitizer, kami bisa langsung mengucek mata setelah mencuci tangan dengannya.
Keempat, cukup jogging selama 60 menit saja. Biasanya saya dan teman saya jogging selama tiga jam, satu jam untuk lari, satu jam untuk jalan ke kosan dan satu jam lainnya untuk pergi berbelanja di pasar kaget dekat pintu Kutek.
Ketika wabah Covid-19 merajalela, mau tidak mau saya hanya jogging selama 60 menit saja. Selain itu, saya juga mengurungkan pergi ke pasar kaget. Saya tidak tahu apakah pasar kaget masih buka atau tidak. Saya hanya mampir ke penjual gorengan lalu dimakan di kosan.
Kelima, ganti baju dan mandi setelah jogging. Kita tidak tahu apakah sewaktu kita jogging membawa virus Covid-19 atau tidak. Meskipun hanya sedikit orang yang jogging, bukan berarti lingkungan sekitar bebas dari Covid-19. Apalagi tersiar kabar bahwa salah satu penghuni dekat koskosan terkena Covid-19.
Oleh sebab itu, begitu sampai kosan, saya segera ganti baju dan mencucinya. Lalu tak lupa mandi. Setelah mandi, baru deh menyicipi gorengan yang tadi dibeli bersama sarapan pagi.Â
