Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Guru - M Musa Hasyim

Guru PPKn yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jejak Digital Gita yang Menampar Nenek Pemulung Tidak akan Berbohong

26 Februari 2020   12:35 Diperbarui: 26 Februari 2020   12:32 4085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tribunnews.com

Pagi-pagi (26/02) saya sempat kaget dengan viralnya tagar Gita. Saya kira yang dimaksud adalah Gita Gutawa atau Gita Sekar Andarini, personel JKT 48. Tapi kok yang dimaksud warganet itu emak-emak, pasti bukan kedua public figure tadi, batin saya. Mereka masih terlihat sangat muda untuk disebut emak-emak.

Ternyata dan ternyata, yang dimaksud adalah Gita Mandasari (35 tahun). Dia bukan artis atau public figure, hanya seorang emak-emak biasa yang mudah tersulut emosinya. Saya perhatikan betul apa yang membuatnya heboh. Ternyata ini masalah kesalahpahaman dalam menyerap sebuah informasi. Bisa dikatakan Gita termakan berita hoaks.

Mulanya pada hari Rabu (12/02) Gita Mandasari menuduh seorang nenek-nenek pemulung sebagai seorang penculik anak. Pasalnya, nenek-nenek yang diketahui bernama Irawati itu duduk-duduk di rumahnya dan tampak mencurigakan. Nenek Irawati juga membawa karung berisi barang rongsokan yang dicurigainya mempunyai komplotan penculik lainnya di sekitar Lampung.

Nenek Irawati dipojokkan dan terus dituduh sebagai penculik. Kerumunan warga bertanya-tanya apa yang terjadi namun nenek Irawati terdiam tidak menjawab. Ia terlihat pasrah. Berkali-kali ia bilang tidak tahu apa-apa. Selanjutnya Gita Mandasari menarik baju dan kerudung nenek Irawati hingga terlepas kerudungnya.

Berkali-kali juga Gita menuduh si nenek sebagai penculik apalagi barang bawaannya berupa benda-benda tajam seperti pisau dan palu. Di duga benda tajam itu digunakan untuk menakuti korban. Sementara nenek Irawati berdalih bahwa ia seorang pemulung dan wajar baginya memungut barang-barang sisa termasuk benda tajam.

Mata nenek Irawati tampak sedih dan malu. Ia berkali-kali menghindar dari anarkisme Gita. Namun naas, Gita menampar pipi nenek Irawati. Nenek Irawati diam dan tidak membalasnya. Ia lalu diamankan warga agar tidak ada amukan lagi.

Ketika dibawa ke kantor polisi di Bandar Lampung, nenek Irawati dibebaskan karena memang bukan seorang penculik seperti yang sudah dituduhkan Gita.

Bara pertikaian berlanjut, di mana salah satu kerabat Irawati melapor atas tindakan Gita. Dengan menjerat Gita pada pasal fitnah dan penganiayaan. Apalagi nenek Irawati ini mengalami trauma psikis di mana ia takut berada di kerumunan dan banyak orang.

Kerabat nenek Irawati menginginkan agar Gita membersihkan nama nenek Irawati. Dan Gita pun meminta maaf lewat sebuah video. Namun entah kenapa perkara ini semakin meluas di mana Gita melapor atas tindakan Irawati yang melakukan pencermaran nama baik.

Irawati dituduh telah mencakar dan meludahi Gita. Gita pun melapor dengan tuduhan bahwa nenek Irawati melakukan penganiayaan sama seperti yang kerabat Irawati laporkan kepada Polresta Bandar Lampung. Lalu di mana sudut pandang yang benar? Padahal kalau lihat di video yang terlanjur viral ini, nenek Irawati tidak melakukan perlawanan apapun. Ia tampak pasrah dan bahkan tidak membalas tamparan Gita Mandasari.Jejak digital yang kadung viral ini harusnya membuat Gita lebih hati-hati lagi. Gita seperti masuk ke kandang macan karena nenek Irawati ini dibela oleh puluhan ribu warga baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Tagar Gita pun viral karena warganet kesal dengan balasan Gita ini.

Masalah tuduhan penculikan ini juga sudah dibantah polisi. Harusnya Gita juga berkaca pada kasus sebelumnya bahwa ia memang benar-benar menuduh seorang nenek-nenek tua tunawisma karena ada pembelaan dari polisi. Lalu apa posisi Gita terancam karena videonya kadung viral di mana-mana. Gita pun mendapat bully berjamaah dari warganet. Bukannya sadar malah melapor balik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun