Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Guru - M Musa Hasyim

Guru PPKn yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemalangku Sayang, Pemalangku Malang (Bukan Jawa Timur)

27 Januari 2018   12:22 Diperbarui: 27 Januari 2018   12:40 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tartoslamet.blogspot.co.id

Entah kenapa, setiap kali orang bertanya padaku asalnya dari mana dan ku jawab Pemalang, mereka mengira sebuah kabupaten di Jawa Timur. Pemalang dan Malang adalah dua kota yang berbeda. Entah sudah berapa banyak orang mengira kalau Pemalang itu yah Malang.

Nama Pemalang mulai populer ketika Dulmatin dan Umar Patek tertangkap. Kedua teroris tersebut berasal dari Pemalang. Sunguh ironi. Lalu nama Pemalang semakin meningkat lagi kala jembatan Comal ambles. Entah kenapa, kedua hal negatif tadi lebih melekat pada anggapan banyak orang, dua hal tersebut pasti akan diucapkan seseorang begitu saya bilang dari Pemalang.

Padahal Pemalang adalah sebuah kabupaten yang menakjubkan, kental akan budaya dan tengah-tengah jawa itu yah ada di Pemalang. Yah,slogan Pemalang Pusere Jawa (Tengah-tengahnya Jawa) menjadi tagline andalan kini untuk memancing wisatawan datang dan tentu untuk lebih mengenalkan Pemalang pada hal positif bukan negatif.

Apa benar Pemalang itu tepat berada di tengah-tengah Jawa? Kalau lihat di Peta sih begitu kenyataannya, hal ini juga diperkuat beberapa penelitian sebelumnya.

Di lihat dari kondisi,  wilayah Pemalang dibagi menjadi dua wilayah, Barat dan Timur, Barat daerah pegunungan yang sejuk dan asri atau berada di bawah kaki Gunung Slamet sedangkan Timur daerah pesisir pantai utara yang memiliki cuaca panas. 

Secara bahasa , Pemalang juga di bagi kedalam dua kategori wilayah, wilayah barat menggunakan bahasa ngapak layaknya Tegal dan Brebes sedangkan wilayah timur menggunakan bahasa medok layaknya Pekalongan dan sekitarnya. Jadi kalau banyak orang mengira Pemalang itu ngapak, kalian perlu main ke Pemalang Timur yang bahasanya sangat jauh berbeda.

Kini Pemalang sudah berumur 443 (hari jadi Pemalang 24 Januari 1575), umur yang tidak sedikit. Wisata-wisata pun semakin banyak di Pemalang. Mulai dari wisata alam pegunungan, wisata pantai, maupun wisata modern. 

wartadesa.net
wartadesa.net
Dan satu lagi yang membuat Pemalang perlu dilirik, Nanas Madu khas Belik. Belik, sebuah kecamatan di ujung barat Pemalang, yah nanas menjadi komoditas unggulan warga Belik bahkan nanas itu sangat subur tumbuh di pinggir jalan seperti rumput saja. 

Bahkan kini patung nanas sudah bertengger manis di alun-alun Pemalang yang menggantikan patung pahlawan (hal ini menuai pro-kontra). Apalagi patung senilai miliaran rupiah itu masih dipertanyakan warganet. Meski begitu banyak pula yang menyambut baik patung itu sebagai simbol ketahanan ekonomi dan ciri khas Pemalang.

Jadi semoga dengan tulisan saya ini akan mengurangi anggapan bahwa Pemalang itu ada di Jawa Timur juga mengurangi anggapan bahwa Pemalang terkenal karena terorisme atau amblesnya jembatan Comal. Yah meski beberapa nama kecamatan di Pemalang hampir sama dengan nama di daerah lain, seperti kecamtan Ulujami layaknya Ulujami Jakarta Selatan dan nama Pemalang yang mirip Malang.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun