Mohon tunggu...
Mario b o j a n o Sogen
Mario b o j a n o Sogen Mohon Tunggu... Penulis - Pengagum Senja | Penulis | Content Writer Nongkrong.co

Aku ingin menjadi seperti kunang-kunang. Dalam gelap aku terang. Dalam gelap aku bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Salam Terakhir: 3. Kriteria Cinta

21 Januari 2022   08:07 Diperbarui: 28 Januari 2022   06:56 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semester pertama telah ia lalui dengan nilai yang memuaskan. Waktu liburan akan ia isi dengan kesibukan bekerja tanpa ada izin cuti sedikitpun seperti yang ia lakukan ketika dalam masa ujian karena ia butuh waktu untuk fokus menghadapi ujian.

Hubungan pertemanannya dengan Mega berjalan baik. Selalu pulang bersama-sama setelah jam kuliah selesai. Kadang mereka menyempatkan diri singgah ke taman untuk sekedar duduk berdua dan saling berbagi cerita. Semuanya berjalan seperti biasa. Mike sama sekali tak ada perasaan lebih pada Mega - ia sudah seperti saudari semata wayang bagi Mike, selalu ada di saat Mike butuh bantuannya. Tugas kuliah pun kadang dikerjakan bersama-sama.

Tapi Mike tak tahu seperti apa perasaan Mega padanya. Sama sekali ia belum melihat ada tanda-tanda bahwa Mega menyimpan rasa suka padanya. Mega memang selalu pandai menyembunyikan perasaannya - seperti waktu itu ketika ia harusnya kecewa ketika Mike sudah janji akan mengantarnya pulang tetapi karena Mike terburu-buru hingga Mike meninggalkannya pulang sendirian dengan angkot. Ia sama sekali tidak menunjukkan itu pada Mike.

Dan hari ini mereka berjanji untuk bertemu di taman tempat biasa mereka sering menghabiskan waktu berdua menghilangkan segala lelah mereka dengan tugas kuliah.

"Mike, boleh aku bertanya sesuatu ?" Mega memecah keheningan. Mike menampakan wajah gagap seketika, dan menatap bisu wajah Mega sebelum menjawabnya. Mega tidak seperti ini biasanya. Tidak perlu menunggu persetujuan Mike ketika ingin bertanya.
Mereka selalu duduk berhadapan ketika berkunjung ke taman ini. Tidak seperti para pengunjung lain yang kadang duduknya bersebelahan agar lebih mudah ketika ingin menyenderkan kepala di bahu kekasih mereka.

"Ya boleh. Ada apa ? Kamu tidak harus meminta persetujuanku bila ingin bertanya."

"Apakah kamu suka memilih-milih siapa yang akan kamu jadikan pasangan hidupmu ?" Tanya Mega mengagetkan Mike.  Mike mengernyitkan dahi kebingungan. Mega menyadari hal itu.
"Maksudku tipe perempuan impian kamu itu seperti apa ?" Mega bertanya lagi, blak-blakan saja pertanyaannya. Tidak banyak basa-basi. Mega memang selalu seperti itu - tidak bertele-tele.

Mike diam sejenak. Awalnya bingung, mengapa Mega bertanya seperti itu ? Apakah firasatnya benar bahwa Mega ada rasa suka dengannya ?

"Aku hanya ingin tahu saja kira-kira tipe perempuan yang kamu sukai, yang akan kamu pilih untuk menjadi pendamping hidup kamu itu seperti apa ? " Lanjut Mega lagi setelah Mega menyadari bahwa Mike sedang bingung dengan pertanyaannya. Benar, Mike semakin bingung dengan pertanyaan Mega. Mike sama sekali belum berpikir soal itu.

"Aku tidak tahu. Maksudku, untuk saat ini aku belum memikirkan soal itu. Aku masih mau fokus dulu dengan kuliahku," jawab Mike sekenanya berusaha agar jawabannya tidak menyinggung perasaan Mega. Mike sudah benar-benar yakin bahwa Mega memendam rasa padanya dengan pertanyaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun