Malam pun kembali tiba
semestinya memang selalu ada
Pancaran bohlam menyenter
Jejak penantian pada selasar
sepi dalam pikiran berjejer
seperti pohon kelabu yang mujur
Bagaimana tidak bahagia
Pohon rimbun masih saja menikmati udara keheningan
bagaimana tidak mujur
tubuhnya yang kokoh masih menggugurkan dedaunan kering
Hiruk piku telah lalu
Kini sepi sambil sembilu
Jalanan tua masih tampak baruÂ
jejak kenangan membekasÂ
jejak kerinduan telah lepas
Esok menanti ditempat yang sama
Bila malam tibaÂ
Sepi dalam temaram menjadi sahabat dalam kerinduan
Selamat malam,,,
Musafar Ukba
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!