Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kelap-kelip Bintang Menemaniku

29 April 2022   23:51 Diperbarui: 29 April 2022   23:53 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bintang. Gambar via Pixabay. Com

Detik ini tak biasanya ku menepi
dermaga malam menjadi tumpuan tuk beranjak pergi
Aku dengan setumpuk keyakinan meninggalkan hiruk-pikuk urban yang sumpek ini

Malam diatas sampan seadanya
aku berlayar membelah samudera 
Kubiarkan udara dingin membelai tubuhku yang ringkih 
tak masalah, sepanjang lisanku masih lincah berucap khidmat 
maka biarlah kegigilan ini menyayat hati

Diatas langit yang bertabur bintang
Kelap-kelip cahaya menghiasi angkasa raya 
jagad malam ku lukiskan melalui untaian kata, sebuah puisi yang tak seberapa
tapi sudah cukup untuk mewakili jiwa yang nestapa

Ouhh bintang yang bercokol indah di singgasana
sembuhkan diri ini yang sedang semrawut
ku tinggalkan kebiasaan lama yang terlalu membuat lena 
melalui warna kelap-kelipmu itu menjadi penyejuk daksa

Gulita menjadi saksi
Bahwa gemintang tak lari ataupun pergi
hanya sirkulasi alam membiarkan Raja siang menerangi semua kelam
karena malam yang bertabur bintang adalah sahabat sejati untuk diri ku yang sedang sanksi 


Terimakasih Tuhan, engkau sungguh adalah zat pencipta segala Keindahan 

Safar, 30/4

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun