Siang ada gulita yang menggema
Di ruang hampa cekikikan bahagia
Bercengkrama, tertawa, itu tertidurÂ
Menggantung kepala mencengkeram atap goa dengan murka
Vampir masih menyeringai dengan taringnya, mata menyala menunggu senja petang tiba
Semburat yang kan tenggelam itu lah yang dinanti-nanti untuk memangsa
tak butuh netra untuk melihat segalanya
cukup ciuman ambisi ini akan merasa
Mengudara mencari sesuatu yang bisa dicecap dengan membabi buta
Rakus memang tapi selalu membuang sesuatu yang bisa tumbuh kembali
Ini suara Kalong
Kalong yang sangat tahu arah
menghiasi langit sore ketika jiwa-jiwa sudah lelah menjelajah buanaÂ
sampai malam tiba bersuara
sampai suara ayam berirama
sampai itulah kalong Lepas kembali ke peraduannya
Musafar Ukba, 14 Januari