Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Musafir yang Singgah untuk Kembali Bergegas

13 November 2021   12:26 Diperbarui: 13 November 2021   12:31 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musafir berjalan dari titik mulainya
Menuju tempat nun jauh yang tak berujung
Dia berjalan dengan penuh hikmah
sementara singgah berbekal di bawah pohon rindang

Kepelikkan, kepayahan, kewalahan
menemaninya sesaat untuk menggerakkan kekuatan
Untuk bergegas dan mencari semburat cahaya dan hidayah

Mencecap hingga mencium berbagai rasa dan aroma untuk membentuk jiwa yang kuat menghadapi gempuran dari arah yang tak disangka-sangka

Musafir bangkit setelah merasakan berbagai rintangan dan cobaan
Menjejaki kembali jalan yang berliku 
Diatas tanah yang tak rata dia tertatih dengan letih 

Ditengah diperjalanan dia berjumpa kawan maupun lawan, tapi musuh yang nyata menyertai dan selalu mengamati dari suatu tempat yang mereka bisa lihat dengan leluasa sementara musafir hanya punya senjata do'a dan itupun sudah cukup baginya 

Namun jika lengah dia akan terombang-ambing dan tak tau arah melangkah, disesatkan oleh tipu daya musuh yang tak kasat mata namun bisikannya amat nyata

Begitulah manusia!
Dia seperti musafir yang sedang berjalan menuju ke tempat yang sangat jauh 
Kemudian singgah disalah satu tempat untuk beristirahat dan berbekal 
Kemudian kembali melanjutkan perjalanan menuju tempat keabadian dengan berbagai gempuran dan cobaan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun