Mohon tunggu...
Penaku
Penaku Mohon Tunggu... Mahasiswa - Anak-anak Pelosok Negeri

Menulis adalah Bekerja untuk keabadian. Awas namamu akan abadi dalam tulisannya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Larut Dalam Game

8 Agustus 2021   21:52 Diperbarui: 8 Agustus 2021   22:03 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Atensinya terpustakan pada benda pipih
Mulai jari meliuk-liuk dengan lihai
Ditepi jalan sembari duduk di kursi
Beberapa saat tertawa bahagia
Pun tak seberapa lama ucap sumpah serapah 

Kalah lagi katanya sambil geleng kepala
Tak menyerah kembali dimulainya sampai kemenangan dimilikinya
Saat telah diraihnya kembali ingin menjadi yang terbaik dari kawan-kawannya 

Larut malam dia semakin menggila
Bukannya disudahi malahan lagi,
Tambah bagus jaringan katanya
Beberapa suara tembakan terdengar
Menggema didepan matanya
Bibirnya sejak tadi komat Kamit 

Suara kemenangan akhirnya disorakinya
Nampak gembira saat musuh ditakluknya
Headshoot "piccah pala kau"katanya
Hp yang sejak tadi dimiringkannya
Kembali seperti sedia kala 

Spontan bergeming setelah celingukan mencari Kawannya telah tiada
Tersadar ternyata dia telah jadi candu
Buat dirinya kawannya pun tak dihiraukannya 

Musafar Ukba,8 Agustus

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun