Mohon tunggu...
Murtiyarini Murtiyarini
Murtiyarini Murtiyarini Mohon Tunggu... Blogger / PNS -

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kantor Peduli Hidrasi, Karyawan Sehat dan Produktif

6 Desember 2017   08:01 Diperbarui: 10 Agustus 2019   13:52 3094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skala warna urin sehat. Foto: Dokumentasi pribadi

Pesan-pesan ini bisa diperkuat dengan pengingat visual, seperti poster tentang pentingnya hidrasi dan stiker warna urin di toilet-toilet agar karyawan selalu diingatkan status hidrasinya.

Dalam kegiatan-kegiatan rapat atau seminar, MC atau moderator secara berkala bisa mengingatkan audiens untuk minum air mineral yang telah disediakan di meja atau dispenser. Konsumsi rapat atau seminar pun bisa ditambah dengan makanan yang mengandung air, seperti sup, sayur berkuah, dan buah-buahan.

Kantor juga berkewajiban menyediakan stock air mineral berkualitas yang mudah diakses di tempat yang nyaman dan dekat dengan area kerja. Sebagian orang suka minum air dingin, karena itu setidaknya ada satu pendingin air di kantor.

Sebagai bos atau pimpinan, mendukung gerakan minum air di kantor ini adalah investasi. Karyawan cukup hidrasi akan meningkat kualitas kerjanya, juga kualitas hidup mereka secara umum.

Fasilitas minum di kantor. Foto: Dokumentasi pribadi
Fasilitas minum di kantor. Foto: Dokumentasi pribadi
Air mineral dalam kemasan. Foto: Dokumentasi pribadi
Air mineral dalam kemasan. Foto: Dokumentasi pribadi
Memilih Air Minum yang baik.

Air minum di kantor umumnya adalah air mineral dalam kemasan, baik gelas, botol maupun galon.  Sebaiknya dilakukan rapat dalam memilih air minum yang baik ini.

Di kantor saya, pemilihan air minum diputuskan oleh tim manajemen dengan melihat dari mana sumber air mineral,  produsen pengemasan air mineral yang terpercaya dan telah terstandar. Air kemasan diklasifikasikan sebagai produk makanan sehingga harus diuji pada aspek bahan (sumber), pengemasan hingga pendistribusian pada konsumen.

Bapak Eriek Kusdiana, STP, Quality Manager Aqua Danone, menyampaikan ciri air yang layak diminum adalah yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Untuk kecukupan nutrisi diperlukan air yang mengandung mineral alami. Sumber mata air mineral yang baik diambil dari kedalaman 30-50 meter di dalam tanah. Air mineral ini disalurkan langsung dari sumur ke pabrik pengemasan. Semua alat yang digunakan di pabrik harus berkualitas dan higienis sehingga tidak mengubah karakteristik asli dari air agar semua kebaikan alam yang terdapat dalam air bisa dinikmati oleh konsumen. Aqua Danone selain menerapkan standar SNI, juga mengikuti standar international yang ditetapkan Danone.

Untuk memastikan tidak ada kontaminasi, sumber mata air harus dijaga kemurniannya dengan membuat zona perlindungan di sekitar daerah tangkapan air. Hal ini dilakukan oleh Pabrik Aqua Danone di Klaten. Dalam kunjungan Danone Blogger Academy ke Klaten (17-19 November 2017), kami melihat sumur Aqua Danone berada dalam sebuah kawasan bernama Taman Kehati (Keragaman hayati). Taman Kehati ini berisi aneka tumbuhan yang berfungsi untuk menjaga kondisi lingkungan di sekitar sumur agar terjaga.

Di tangan konsumen, air mineral kemasan harus disimpan di tempat yang sejuk dan bersih. Produsen memberikan tanggal kadaluwarsa pada botol. Setelah dibuka disarankan air kemasan segera dikonsumsi, apalagi jika botolnya sudah diminum secara langsung dengan mulut. Air liur dapat memindahkan mikroorganisme ke dalam air yang dapat merusak kualitas air.

Menteri Kesehatan telah mencanakan Gerakan Ayo Minum Air pada tanggal 2 Maret 2017, di Jakarta. Kini saatnya gerakan minum air ini diadopsi di kantor-kantor sebagai bentuk tanggung jawab pada kesehatan karyawan sekaligus investasi jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun