Mohon tunggu...
Murtiyarini Murtiyarini
Murtiyarini Murtiyarini Mohon Tunggu... Blogger / PNS -

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kantor Peduli Hidrasi, Karyawan Sehat dan Produktif

6 Desember 2017   08:01 Diperbarui: 10 Agustus 2019   13:52 3094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skala warna urin sehat. Foto: Dokumentasi pribadi

Salmah, bertugas di bagian dapur. Pekerjaan rutinnya menyiapkan konsumsi pada kegiatan-kegiatan kantor. Dalam sehari, Salmah mondar mandir antara dapur, ruang rapat, ke toko atau warung untuk belanja, ke pantri untuk mencuci perlengkapan masak. Aktifitasnya banyak dan berkeringat. Tak heran jika Salmah sering merasa kehausan. Salmah mengaku minum segelas air setiap kali usai melakukan satu pekerjaan.

Anna, bertugas di layanan administrasi pendidikan. Anna bekerja dalam ruangan ber-AC. Anna tidak berpindah posisi selama bekerja. Dia hanya duduk mengetik dengan komputer, atau berdiri melongok ke loket ketika datang mahasiswa bertanya. Walaupun tidak banyak aktifitas fisik, tetapi Anna mengaku sering kehausan dan lelah, sayangnya Anna tidak cukup waktu untuk minum. Dalam kondisi tersebut, beberapa kali kesalahan dilakukan akibat kurang teliti.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan dehidrasi di tempat kerja antara lain kondisi cuaca, jumlah aktivitas fisik, kurang minum, ruangan ber AC, tengah banyak berpikir dan kondisi kesehatan.

Kurang air 1% saja, tubuh mengalami dehidrasi.

Definisi dehidrasi adalah kurangnya air dalam tubuh akibat asupan cairan yang kurang atau kehilangan cairan yang berlebihan melalui keringat, muntah, atau diare. Dehidrasi diklasifikasikan sebagai ringan, sedang atau berat. Hal ini disampaikan oleh Dr.dr. Inge Permadhi, MS SpGK (K) dalam kelas Danone Blogger Academy, 4 November 2017 di Jakarta.

Dua per tiga bagian tubuh adalah air, atau sekitar 65-70%. Sedangkan kebutuhan harian air normal sekitar 4% dari total berat badan pada orang dewasa dan 15% dari total berat badan pada bayi. Contohnya, pada orang dewasa 70kg kebutuhan airnya setara dengan 2,0-3,0 liter / hari, sedangkan pada bayi 7kg, kebutuhan airnya setara dengan 1,0 liter / hari. Air tubuh berkurang 1% saja sudah bisa dikatakan dehidrasi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kebutuhan air seseorang, seperti usia , jenis kelamin, berat badan, tingkat aktivitas fisik dan iklim.

Dr. dr. Inge Permadhi, MS SpGK(K). Foto: Dokumentasi pribadi
Dr. dr. Inge Permadhi, MS SpGK(K). Foto: Dokumentasi pribadi
Masuk akal, kurang minum = kurang produktif

Air mencukupi kebutuhan organ-organ tubuh untuk menjaga tubuh tetap berfungsi dengan baik dan mengatur suhu tubuh. Air juga untuk medium membuang limbah dan racun, membantu pencernaan, melumasi sendi dan mata, dan menjaga kesehatan kulit.

Sebuah iklan air mineral menggambarkan kejadian kurang fokus dan gagal paham sebagai akibat kurang minum air. Iklan tersebut bukan tanpa dasar. Ketika kadar air dalam tubuh menurun, organ mengalami penurunan fungsinya. Tubuh akan mengirimkan stock air ke organ-organ. Sementara itu bagian tubuh yang pertama kali menderita kekurangan air adalah ginjal. Karena itu, ginjal sering menjadi korban ketika dehidrasi terjadi berkepanjangan. Air yang dibutuhkan tubuh adalah air yang mengandung mineral, disebut dengan air mineral. Fungsinya untuk menggantikan mineral tubuh yang hilang.

Dr.dr. Inge Permadhi, MS SpGK (K) menyebutkan 85 persen bagian otak adalah air. Air mendukung fungsi otak vital dengan menyediakan energi listrik sehingga seseorang bisa berpikir lebih cepat dan lebih jelas. Dehidrasi dapat mempengaruhi kerja otak sehingga kemampuan kognitif terganggu. 

Gejala dehidrasi yang sering muncul adalah kurang fokus, berkurangnya memori jangka pendek, kepala pusing, tenggorokan kering, cepat lelah dan mengantuk. Hal ini tentu saja berpengaruh pada produktivitas, keamanan kerja, dan biaya perawatan kesehatan.  Mood kerja pun terpengaruh oleh kondisi hidrasi tubuh. Jadi jika ada yang mudah marah atau malas kerja, bisa jadi dikarenakan kurang minum. Lebih lanjut dehidrasi dapat menyebabkan sembelit dan penyakit degeneratif seperti diabetes dan gagal ginjal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun