Mohon tunggu...
Alaik Murtadlo
Alaik Murtadlo Mohon Tunggu... Administrasi - Bankir

Percaya Bahwa Semua Manusia Terlahir Sempurna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Semarang Menuju Jepara, Demi Lebih Dekat dengan Kafilah MQK dari Semua Penjuru Nusantara

9 Desember 2017   08:32 Diperbarui: 9 Desember 2017   09:46 1564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadir dalam pagelaran MQK 2017 di Jepara bersama Kompasiana

Kedua, lomba debat konstitusi berbasis kitab kuning. Lomba ini akan menggunakan Bahasa Arab dan Inggris.

Ketiga, Eksibisi, yaitu pertunjukkan atraktif tentang nazham kitab populer di pondok pesantren yang diisi oleh Tim (maksimal 5 orang) dari setiap kafilah. Nazham yang akan ditampilkan antara lain dari kitab  Alfiyah Ibn Malik (kitab berisi 1000 bait syair tentang ilmu gramatika Bahasa Arab).

Lanjut Perjalanan ...

Suasana di dalam bus (dok : mbak dewi)
Suasana di dalam bus (dok : mbak dewi)
Tak terasa sejam lebih untuk melewati jalanan yang tergenang air dan jalan yang kini dilewati tak nampak lagi ada airnya. Saya melihat di depan sudah ada papan penanda mulai memasuki wilayah Demak. Alhamdulillah, ucap saya dalam hati. Perjalanan dilanjutkan menuju jepara. 

Sebelum sampai di lokasi bus berhenti sejenak untuk menjemput kompasianer yang berkumpul di Pasar Mayong, disana ada sekitar 6 kompasianer yang sudah menunggu. Setelah semuanya masuk ke dalam bus akhirnya bus melanjutkan perjalanan ke Pondok Roudlotul Mubtadiin. 

Alhamdullillah kami sampai disana sekitar pukul 12.10 WIB. Setelah sampai kami dipersilakan masuk istirahat sejanak serta melakukan Shalat di Media Center. Setelah selesai shalat kami dipertemukan dengan Bapak Muhtadin selaku Humas Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Kementerian Agama.

Sepatah, Dua patah Kata dari Pak Muhtadin

Bapak Muhtadin selaku Humas Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Kementerian Agama (dok.Pri)
Bapak Muhtadin selaku Humas Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Kementerian Agama (dok.Pri)

Pak Muhtadin membuka perkatannya dengan ucapan ‘Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh’, setelah itu juga mengucapkan selamat datan kepada para kompasianer serta ucapan terimakasih sudah berkenan datang ke Acara MQK 2017 di Jepara ini. 

Lalu beliau mengatakan, MQK Nasional kali ini merupakan suatu momentum mengenalkan kepada seluruh kalangan bahwa, belajar tentang agama Islam itu idealnya harus melalui pesantren atau majelis Ilmu yang istiqomah. 

Karena di pesantren diajarkan mengkaji terutama melalui  kitab kuning oleh seorang ustadz bahkan Kyai pemilik pondok pesantren itu sendiri, bukan asal belajar dari internet yang tidak jelas guru dan sanadnya.

Melalui proses pembelajaran kitab kuning di Pesantren, karena ada orang yang ahli di bidangnya akan memudahkan untuk senantiasa bertanya apabila ada masalah yang belum difahami. Dengan begitu, kita akan memahami Islam secara mendalam dan tidak mudah terjerumus ke dalam Islam konservatif, radikal dan gampang menyalahkan atau mengkafirkan orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun