Mohon tunggu...
Alaik Murtadlo
Alaik Murtadlo Mohon Tunggu... Administrasi - Bankir

Percaya Bahwa Semua Manusia Terlahir Sempurna

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Semarang Menuju Jepara, Demi Lebih Dekat dengan Kafilah MQK dari Semua Penjuru Nusantara

9 Desember 2017   08:32 Diperbarui: 9 Desember 2017   09:46 1564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hadir dalam pagelaran MQK 2017 di Jepara bersama Kompasiana


Semarang (2/12)-Pagi itu sekitar pukul 09.10 rombongan Kompasiana yang akan coverage MQK 2017, sudah masuk ke dalam bis yang terpakir di depan hotel Expresse inn, Semarang.  Setelah memastikan peserta lengkap maka bus pun dinyalakan dan siap untuk melakukan perjalanan ke Jepara, tepatnya di pondok Rodloutul Mubtadiin, Balekambang.

Total peserta yang berkumpul di Semarang ada 16 orang, ditambah 3 dari kompasiana dan juga pak sopir serta keneknya.  Perjalanan pun dimulai dan di awali dengan doa semoga lancar dan selamat sampai tujuan. Awalnya perjalanan lancar-lancar saja namun terjadi macet lumayan parah saat bus mulai melewati pertigaan genuk karena banjir rob , sehingga perjalanan terganggu. 

Dan terlihat di pinggir jalan, terlihat beberapa banner ucapan selamat datang kepada  Kafilah MQK Nasional VI Tahun 2017, dari Menteri Agama dan Bupati Semarang. Menyinggung soal MQK, apa itu MQK? 

Sedikit Kata Yang Menggambarkan MQK ?

Poster MQK 2017 (dari Penyelenggara MQK)
Poster MQK 2017 (dari Penyelenggara MQK)
Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) merupakan lomba membaca dan memahami isi kandungan kitab kuning tingkat nasional. Tahun 2017 ini merupakan penyelanggaraan keenam kalinya, Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadiin Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa Tengah, dipilih sebagai tuan rumahnya. MQK tahun 2017 ini mengusung tema "Dari Pesantren untuk Penguatan Karakter dan Kepribadian Bangsa'".

Dengan tema ini diharapkan mengingatkan kita dengan keberadaan Pesantren sebagai lembaga pendidikan paling authentik yang lahir dari bumi pertiwi, jauh lebih awal sebelum bangsa ini merdeka. MQK merupakan agenda 3 tahunan yang diselenggarakan Kementerian Agama.

Ada tiga perlombaan pokok dalam MQK.

Pertama, lomba membaca, menerjemahkan, dan memahami kitab kuning. Total ada 25 bidang yang akan dikompetisikan dan terbagi dalam tingkatan, yaitu: dasar, menengah, dan tinggi.

Untuk marhalah ula (tingkat dasar), ada lima bidang lomba, yakni: Fiqh, Nahwu (gramatika Bahasa Arab), Akhlak, Tarikh (sejarah), dan Tauhid. "Marhalah ula diikuti santri yang sudah berada di pesantren minimal satu tahun, dan berusia maksimal lima belas tahun kurang sehari,"

Untuk marhalah wustha (tingkat menengah), ada sembilan bidang lomba, yakni: Fiqh, Nahwu (gramatika Bahasa Arab), Akhlak, Tarikh (sejarah), Tafsir, Hadis, Ushul Fiqh, Balaghah, dan Tauhid. Bidang ini diikuti para santri yang sudah menetap minimal 1 (satu) tahun di pondok pesantren dengan usia maksimal 18 tahun kurang sehari.

Sedang untuk marhalah ulya (tingkat tinggi), ada 11 bidang lomba. Selain sembilan bidang lomba seperti yang dilombakan pada tingkat menengah, dua lainnya adalah bidang Ilmu Tafsir dan Ilmu Hadis. "Marhalah ulya ini akan diikuti santri yang sudah mukim di pesantren minimal satu tahun, dan berusia maksimal 21 tahun kurang sehari,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun