Desain pengembangan media lift the flap storybook
- Desain yang dibuat dalam pengembangan media buku cerita bergambar harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sebelum membuat media pembelajaran guru harus mengetahui setiap aspek kognitif, dan juga kemampuan peserta didik yang diajar.
- Media yang dapat digunakan secara praktis dan mudah.
- Media pembelajaran yang telah dipilih oleh guru hendaknya media yang dapat digunakan dimanapun dan kapanpun.
- Guru dapat menghidupkan suasana kelas dengan adanya media yang digunakan.
- Sepesat apapun perkembangan teknologi di zaman sekarang, guru tetap berperan penting dalam menyampaikan informasi, karena itu guru dituntut untuk menguasai cara belajar mengajar yang diinginkan oleh peserta didik.
- Teknisi
- Dengan adanya media pembelajaran, maka media pembelajaran yang digunakan dapat menghadirkan kenyamanan dalam belajar.
Kelebihan dan Keterbatasan Media lift the flap storybook
Kelebihan media lift the flap storybook berupa:
- Media lift the flap storybook dapat berpenampilan menarik apabila desain yang disajikan bagus.
- Hasil dari media cerita bergambar berupa penampilan yang menarik dapat menimbulkan semangat dan minat baca peserta didik yang bertambah.
- Media lift the flap storybook disesuaikan dengan usia peserta didik.
- Dapat diakses dimanapun dan kapanpun.
Keterbatasan Media lift the flap storybook berupa:
- Membutuhkan proses dan waktu yang lama dalam memproduksi media tersebut.
- Isi media disusun semenarik mungkin sehingga tidak membosankan. Maka pembuatannya harus mendapatkan ide-ide yang baru.
Adapun kriteria yang harus dimiliki dalam media lift the flap storybook berupa:
- Gambar tidak membosankan.
- Materi yang disajikan interaktif.
- Tampilan warna yang menarik untuk menumbuhkan minat baca.
Pentingnya menghadirkan media pembelajaran berupa media lift the flap storybook karena minat baca anak-anak sangat kurang karena beberapa faktor di antaranya:
- Kurang sadar bahwa dengan membaca memiliki banyak sekali manfaat yang bisa diambil bahkan bisa juga diterapkan.
- Kurangnya dorongan dari faktor lingkungan. Lingkungan sangat berpengaruh dalam menumbuhkan minat baca apabila sudah diterapkan sejak masa kecil.
- Fasilitas sekolah yang kurang memadai, misalnya buku-buku yang dimiliki oleh perpustakaan hanya terdiri dari beberapa buku.
Maka dari itu peran lingkungan dan penanaman sikap minat baca sejak dini harus ditanamkan. Adapun beberapa faktor agar peserta didik dapat menimbulkan minat baca yaitu:
- Pengalaman peserta didik dengan menanamkan rajin membaca dalam belajar.
- Guru menyajikan materi secara menarik sehingga peserta didik minat dalam membaca materi tersebut. Dengan demikian, peserta didik akan menanamkan dalam dirinya bahwa membaca merupakan kegiatan yang bermanfaat.
- Guru harus menyampaikan informasi kepada peserta didik dengan metode yang mudah difahami oleh peserta didik.
- Faktor lingkungan sekolah berperan terpenting dalam menimbulkan minat baca peserta didik, dapat dilakukan dengan cara menjadwal setiap kelas untuk berkunjung ke perpustakaan sekolah.
Media lift the flap storybook digunakan dalam pembelajaran agar peserta didik tertarik dalam membaca, dan dengan permulaan membaca tersebut peserta didik akan menerima informasi secara mudah. Â
