Mohon tunggu...
Mursal Bahtiar
Mursal Bahtiar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hamba Allah

Orang Timur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengusut Budaya Gotongroyong di Selatan Halmahera

6 Agustus 2022   16:32 Diperbarui: 6 Agustus 2022   19:11 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gotong royong sebagai warisan nenek moyang

Halmahera Selatan dengan Luas wilayah 8.779,32 km merupakan salah satu kabupaten terluas yang ada di Maluku Utara. Dengan sejumlah etnis suku dan budaya yang ada di Halmahera Selatan, telah menjadikan Halmahera Selatan sebagai Kabupaten yang sarat akan kearifan Lokal.

Selatan Halmahera dengan adat dan Budaya yang melekat didalamnya seperti memberi pesan bahwa persatuan dan kesatuan itu hadir dari sebuah perbedaan dan warna yang berlainan.

Akar falsafah lokal Halmahera Selatan masih merambat begitu kuat di kedalaman hati orang-orang Halmahera Selatan. Hal tersebut masih dapat dibuktikan dengan kebaikan masyarakat desa dan kota meskipun kenyataannya etnis suku dan budaya telah tercampur aduk.

Sosial masyarakat yang begitu masif di masa ini, satu sama lain saling menguatkan, baik secara fisik dan psikis, materi dan imateri, serta pikiran dan perasaan.

Gotongroyong  masyarakat Halmahera Selatan tidak perlu diragukan, karena leluhur telah mewariskan DNA Gotongroyong sejak berabad-abad yang lalu. Harta karun tersebut bukan hanya dimiliki masyarakat Halmahera Selatan. namun, menyeluruh di seluruh pelosok tanah air.

Kenyataan tersebut memang diakui dunia, jauh lebih khusunya masyarakat Halmahera Selatan yang meskipun realitasnya harus diuji dengan istilah Bacarita orang (Bafitana) Namun, jiwa empati dan simpati serta Baku malu hati telah teruji selama negeri Saruma ini Berdiri.

Kedangkalan buah pikir dan narasi kepentingan telah menjamur dalam tiap langkah keseharian manusia Halmahera Selatan, meski telah melalui perjalanan panjang, budaya dan tradisi Gotongroyong tak akan hilang sepanjang masa.

Ini telah menjadi poin penting yang harus kita jaga bersama, karena memang telah menjadi tanggung jawab bersama untuk menuju Halmahera Selatan yang bekerja sama atau sama-sama bekerja.

Lepas dari kerja sama itu sendiri, ada muatan lain yang seiring waktu telah mendikte kita untuk sering tak menghiraukan rasa saling mendukung. Fitnah menjadi duri yang paling primadona ketika kata gotongroyong di jadikan realita dalam bentuk kemaslahatan.

Di masa ini, kita kadang diuji dengan kepentingan pribadi yang mengatasnamakan gotongroyong, atas kepentingan golongan kata bakusompong sering bercokol sebagai asas pemanfaatan meraup keuntungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun