Mohon tunggu...
Mursal Bahtiar
Mursal Bahtiar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hamba Allah

Orang Timur

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Sagu Lempeng Sarapan Kita"

26 Desember 2021   01:02 Diperbarui: 27 Desember 2021   21:11 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teringat akan alunan suaramu saat lantunkan ayat mengimami makmum dibelakangmu
Masih ku ingat jelas sepatumu yang coklat tak bertali
Rotan didekat kursi dan kapur tulis dimejamu
Sedang kau sesekali menahan sakit menahun yang setiap hari yang kau bawa berjalan.

Dibawah nyiur itu kau bergumam sendu merangkai cerita
Membilir menyeru menanam bibit yang kau semai
Sembari sesekali kau ceritakan kisah lucu yang setuju
Hingga tujuh ayat yang kau ajarkan padaku menuju waktu

Pada subuh itu, kau menemani ibu merawat dapur
Memegang gerobak bekas yang terlihat Kumu
Kau paksakan itu agar tergantikan baru
Sampai malam tiba kau ajak kerabat mu menabuh rebana membaca kitab barzanji.

Sore yang cerah dan matahari mulai memerah
Mendekati Magrib saat ajalmu mendekat
Engkau meminta dibukakan jendela kamar
Hanya untuk melihat sercecah cahaya dari luar dan menikmati tiupan angin dari fananya dunia dan tanganmu didada

Selama hidupmu ada Bidadari yang tegar sabar menjamu makan malamu
Ada sosok kuat yang tak kenal lelah saat membakar tangannya demi "Sagu lempeng sarapan kita"
Dia kini Masih Bersamaku menjajal pesanmu wahai ayah untuk anak-anakmu.

"Allah meridhoimu Bapakku yang telah lama wafat"
Sehat dalam ridho serta panjangakanlah usia Ibuku...

Amin....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun