Kaki ini kok ya mau saja melangkah mendekati motor dan dalam sekejap motor sudah bergerak dengan santai. Sepertinya kami sedang menikmati jalan-jalan,.
Jadi teringat,dulu kami sering pergi berdua, sebelum resmi serumah bareng.
Waktu menyadari aku tidak mengenal orang ini, aku bertanya. "Mungkin aku salah bonceng dan kamu salah ngajak, kamu siapa?"
"Lho, kamu ga kenal aku?"
Waktu itu pas melewati kuliner malam yang ramai. Setelah itu menyeberangi jalan dan memasuki daerah bengkel yang biasa digunakan para siswa praktek. Mereka ada di sana setelah pulang sekolah.
Anak-anak mendapat uang saku harian lima puluh ribu. Mereka ada di sana mulai pukul 16 sampai pukul 20. Itu jika ada siswa yang mendapat pesanan membuat teralis. Hanya boleh di sana rabu dan kamis saja. Sepertinya aku hanya tesenyum sambil melambaikan tangan saja.
Kini aku berada di kebun teh yang rimbun dengan penerangan yang baik. Lampu-lampu berjajar di jalan setapak menuju pondok mungil di ujung sana. Rumah dengan tatanan beragam tanaman hias dan lampu hias. Jika dibuka untuk umum, pasti banyak yang suka.
Payungku? Aku lupa.sejak kapan payung lepas dari tanganku. Semakin lama, kesadaran pulih. Ternyata aku berada di kasur jumboku. Saat ini pukul 22.30. Jadi aku tertidur hampir 3 jam?
Aku jadi ingat. Usai magrib Mbok Jumiah mengerikku. Selesai dikerik, aku rebahan sambil membaca lewat ponsel, Tetapi aku lupa apa yang aku baca. Ponselku mati.