Usai kegiatan rutin  yang biasa dilakukan setiap Jumat pagi, biasanya langsung masuk kelas. Pagi ini setelah Asma Husna selesai, tiba-tiba ada teman mengajak kerja bakti. Para siswa yang akan mengikuti praktek, setelah berganti baju wearpack, langsung kerja bakti dulu baru praktek di bengkel.
Situasi pagi ini memang padat rumput. Rumput menutupi paving, berkelompok dan menyebar, di seluruh halaman upacara. Beberapa kelompok rumput tumbuh subur di tepi jalan menuju ruang praktek. Juga di setiap ruang kelas dan halaman ruang lain.Â
Tidak diharuskan kerja bakti, hanya yang hari ini berniat dan minat bersih-bersih saja. Bersih-bersih ala kadarnya, karena memang tidak siap dan kebetulan tidak hujan.
Para siswa membersihkan halaman di depan kelas masing-masing, di dampingi guru yang mengajar pagi itu.
Karena mendadak, ada teman memakai baju koko untuk kerja bakti. Padahal bisa bersalin dengan baju bengkel. Jadilah dia kerja bakti dengan tampilan rapi, menggunakan sepatu rapi pula.
Meskipun begitu, gerakannya semangat. Tidak takut baju dan sepatunya kotor.
Dia bilang, cuma sebentar. Ga perlu ganti. Nanti juga akan dikerjakan para siswa.
Nyatanya dia kerja bakti sampai selesai. Baju dan sepatu tetap bersih.Hanya tangan yang kotor. Kegiatan ini berjalan sekitar tujuh puluh lima menit.
Lelah dan butuh istirahat. Beberapa siswa menuju kantin. Kukira sebagian besar hanya minum saja. Ternyata mereka membeli nasi teri dan nasi goreng. Ada juga yang dibawa ke kelas. Membawa lima atau enam sekalian untuk teman yang memesan dan dinikmati di kelas. Minumnya mineral gelas dingin dengan tidak lupa membawa sedotan.
Aku sendiri memilih minum teh panas di ruang guru, sambil ngemili malkist yang kubeli di koperasi siswa sambil melihat siswa yang menikmati sarapan di koperasi sekolah.
