Pagi ini rumah kedatangan beberapa teman semasa sekolah anak ragil. Mereka berencana belajar berhias sambil membuat foto kenangan. Siapa yang menyadari, dulunya mereka hanya teman sejak taman kanak. Teman sekelas saja. Berlanjut ke Sekolah Dasar kebetulan sekelas. Di Sekolah Menengah Pertama, mulai berpencar beberapa saja. Masuk Sekolah Menengah Atas, ada yang satu sekolah, ada juga yang lain sekolah. Di sini pertemanan semakin dekat. Berlanjut sebagai mahasiswa. Tetap bersatu dengan perbedaan kegiatan terkini, dan perbedaan jurusan yang dipilih.
Bahkan diantara mereka bukan hanya dekat karena sering bergiat bersama setelah lulus. Tidak ada kegiatan mereka akan saling sapa. Kedekatan ini berkembang menjadi persahabatan. Saking dekatnya, mereka akan berusaha bersama. Seandainya diantara mereka ada yang tidak bisa pergi sesuai rencana, kegiatan yang sudah direncanakan akan terhenti menunggu waktu yang cocok untuk bisa pergi bersama.
Pernah kami sudah berencana akan jalan-jalan, tetapi teman si ragil memberitahu akan ada acara ulang tahun nanti sore. "Tempatnya di kafe langganan kita." Begitulah si ragil bercerita.
Sungguh ini menjadi bukti, begitu besar nilai kesetiaan yang telah terbentuk. Itu semua tentu saja berkat selera mereka sama. Dari obrolannya, menu makan, tempat nongkrong. Sehingga mereka benar-benar menikmati kegiatan-kegiatan yang sedang mereka jalani.
Ketika salah satu dari mereka sedang ujian, bakal ada yang menunggu. Bahkan menjadi juru foto untuk mengarsip kegiatan mereka. Kerjasama yang baik. Ini sudah pasti saling mendukung dan menguatkan. Mereka menjaga diri untuk tidak menyakiti perasaan sesama sahabat. Selalu ingin yang terbaik dengan bekerja sama dan saling menjaga serta mengingatkan.
Berkumpul sambil membuat kenangan bersama sahabat, sangat baik untuk contoh bagi keluarga kecil mereka kelak. Di rumah kebiasaan saling menjaga antar saudara sudah berjalan. Semua ini berkat adanya teladan yang baik dari contoh pendahulunya. Para nenek dan kakek beserta keluarga besar kami.
Kenapa harus beda jurusan? Ini karena selera untuk kelanjutan hidup saja. Setiap orang memiliki tujuan dan rencana sesuai pilihan. Orang bilang, hidup adalah pilihan.
