Mohon tunggu...
MURNI ARUMAHATI
MURNI ARUMAHATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 kesehatan masyarakat UNUSA

BELAJAR DAN TERUS BERPROSES

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengulik Lebih Dalam Mengenai Ibu Hamil Risiko Tinggi

28 Oktober 2021   08:52 Diperbarui: 13 November 2021   17:03 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bagi kebanyakan wanita, proses kehamilan dan persalinan adalah proses yang dilalui dengan kegembiraan dan sukacita tetapi 5 sampai 10% dari kehamilan termasuk kehamilan dengan resiko tinggi wanita, harus mempersiapkan diri dengan lebih memperhatikan perawatan kesehatannya dalam menghadapi kehamilan dengan resiko tinggi ini. Berdasarkan definisi medis kehamilan resiko tinggi merupakan kondisi yang dapat berpengaruh pada kesehatan ibu dan juga janinnya kondisi tersebut umumnya membahayakan disebabkan oleh faktor risiko yang beragam.

Adapun faktor pemicu kesehatan kehamilan resiko tinggi tersebut antara lain:

  • Usia Ibu terlalu muda untuk hamil yang pertama yaitu usia Ibu kurang dari 20 tahun
  • terlalu lambat hamil yang pertama usia perkawinan lebih dari 4 tahun
  • terlalu tua hamil pertama saat usia Ibu lebih dari 35 tahun
  • terlalu cepat hamil lagi usia anak kurang dari 2 tahun
  • terlalu lama hamil berikutnya usia anak lebih dari 10 tahun
  • terlalu sering melahirkan atau banyak anak lebih dari 4
  • tinggi badan ibu kurang dari 145 cm
  • pernah mengalami keguguran
  • pernah melahirkan sampai mengalami Uri dirogoh ata
  • dengan transfusi darah
  • pernah melakukan operasi sesar
  • Ibu mempunyai riwayat penyakit TBC hipertensi kencing manis payah jantung penyakit kelamin
  • ada bengkak muka bengkak kaki bengkak tangan disertai hasil protein urine positif atau tidak
  • hamil kembar atau lebih
  • hamil kembar air atau hydramnion
  • Bayi mati dalam kandungan
  • kehamilan sudah melewati tanggal perkiraan persalinan atau kehamilan lebih bulan
  • kehamilan dengan letak sungsang
  • kehamilan dengan letak lintang
  • mengalami perdarahan dalam kehamilan ini
  • pre eclampsia berat atau kejang-kejang

Faktor risiko dibagi kedalam dua kelompok yakni faktor medis dan non medis faktor yang diuraikan sebelumnya masuk ke dalam kelompok medis sementara itu faktor non medis juga ternyata memiliki andil yang cukup besar sebagai salah satu pemicu kehamilan resiko tinggi faktor non medis tersebut antara lain kemiskinan adat istiadat tradisi yang kurang baik kebersihan lingkungan sosial dan ekonomi yang rendah fasilitas serta sarana kesehatan yang serba kekurangan kepercayaan ketidaktahuan dan masih banyak lagi lainnya jika didasarkan pada penelitian terbaru ditemukan fakta bahwa faktor non medis ini banyak terjadi di negara berkembang dan berpengaruh secara signifikan terhadap morbiditas juga mortalitas.

Di Indonesia sendiri sangat sulit untuk menentukan kehamilan resiko tinggi ini sebab hasil akurasi angka yang didapatkan masing-masing peneliti berbeda, hal ini dipengaruhi oleh faktor yang dikategorikan ke dalam kehamilan resiko tinggi. Untuk menghitung kehamilan resiko tinggi peneliti biasanya memakai kriteria dan juga pengelompokan yang didasarkan pada sistem nilai atau scoring Oleh karena itu pengetahuan seorang ibu hamil sangatlah penting karena diharapkan bila ibu hamil tersebut mengerti tentang pengetahuan tentang Apa itu kehamilan dengan resiko tinggi Maka ibu hamil tersebut akan lebih waspada terhadap dirinya sendiri.

Disini saya mengutip kondisi ibu hamil resiko tinggi di Kabupaten Gresik pada tahun 2017 masih tinggi dan angka berkisar 85,64%. Dan pada tahun 2018 jumlah ibu hamil resiko tinggi menurun dan angka berkisar di 85,20%.bumil hanya selisih 0,44%.

Kondisi ibu hamil resiko tinggi Puskesmas Kecamatan Dukun Gresik di tahun 2017 adalah 172 bumil dan pada tahun 2018 jumlah ibu hamil resiko tinggi berjumlah 191 bumil.

Begitupun ibu hamil di desa sambogunung yang jumlah ibu hamil dengan resiko tinggi di desa tersebut yang tertinggi di tahun 2017 ada 32 ibu hamil resiko tinggi dan tahun 2018 ada 32 ibu hamil resiko tinggi Hal ini masih menunjukkan angka yang tetap dan oleh karena itu kita perlu mengatur strategi cara menurunkan akan tersebut.

Adapun cara penanggulangan dalam mengantisipasi masalah ibu hamil resiko tinggi adalah dengan dilakukannya sosialisasi secara berkelompok atau bisa juga dengan melakukan penyuluhan kepada pasangan muda tersebut untuk siap menghadapi masa kehamilannya dengan percaya dari bahwa kehamilan adalah bukan masa sakit tapi masa sehat, dari satu rumah ke rumah lainnya.

Nama : Murni Arumahati

Nim : 2130021022

Prodi : S1 Kesehatan Masyarakat

Universitas Nahdlatul Ulama' Surabaya

Tugas UTS Bahasa Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun