Mohon tunggu...
Mita
Mita Mohon Tunggu... Administrasi - -

Just share my thoughts

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rain Hard dan Reynhard yang Membuat Gusar

11 Januari 2020   12:16 Diperbarui: 11 Januari 2020   21:25 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seminggu belakangan ini ada dua hal yang membuat kita gusar yaitu rain hard dan Reynhard Sinaga. Pembaca pasti akan berkomentar RIP English begitu membaca rain hard  yang saya maksud adalah hujan deras alias pouring rain. Haha saya hanya menghubungkan saja. Rain hard ini membuat masyarakat gusar karena efeknya di awal tahun membuat banjir rata di banyak wilayah. 

Musibah banjir memang sudah biasa tapi yang membuat luar biasa adalah musibah banjir ini dikatakan musibah banjir terburuk karena di beberapa daerah yang biasanya tidak pernah tersentuh air banjir, namun kali ini ikut kena imbas. Bagaimana tidak dikatakan buruk data menyebutkan curah hujan tahun ini tertinggi dalam 154 tahun terakhir yaitu 377mm/hari jadi wajar dalam hanya dalam waktu semalam saja sudah kebanjiran. 

Banjir mampir tak peduli kawasan kumuh atau perumahan elit. Tuhan Maha Adil tak hanya rejeki yang dibagi tapi banjir juga, tenang semuanya dapat seperti rumah selebriti cantik Yuni Shara yang rumahnya kebanjiran sampai masuk ke dalam rumah. Iapun sempat viral karena di tengah kebanjiran namun ia tetap berpenampilan modis dengan short dan sepatu boots. 

Banjir pun perlahan surut namun perdebatan masih belum surut. Siapa lagi yang paling disorot kalau tidak gubernurnya. Anies menjadi orang yang paling dicari. Banyak yang menyalahkan banyak juga yang membela. 

Istilah normalisasi dan naturalisasi jadi topik pembicaraan. Gabener vs Goodbener. Yang satu mengatakan salah gubernur salah satunya adalah tidak ada tindakan preventif. Yang satunya lagi membela Jakarta bukan pertama kalinya terkena banjir dan siapapun gubernurnya banjir pasti terjadi. Saya hanya menyimak saja, dan kebetulan saya juga kebanjiran. 

Severe floods hit Bekasi, at least saya tidak menyalahkan Ridwan Kamil. Semoga dengan banyaknya air yang memenuhi rumah kita sebanyak itu pula Tuhan memberikan rezeki untuk kita.

Bicara soal rain hard hujan masih berlangsung karena memang sedang musimnya tetapi yang membuat lebih gusar adalah hujan selalu terjadi pada pagi hari di waktu orang akan memulai beraktivitas. Membuat sedikit repot jika akan pergi ke kantor dan otomatis bawaan barang makin kompleks. 

Untuk pemakai kendaraan umun seperti saya benda-benda seperti payung, jas hujan, sandal jepit, celana kerja cadangan itu starter pack. Kontras dengan kondisi di Australia yang sedang dilanda kebakaran hebat kadang berguman hujannya untuk Australia saja.

Satu lagi yang bikin gusar yaitu Reynhard Sinaga. Tiba-tiba namanya mencuat dan mengagetkan. Namanya muncul terkait kasus pemerkosaan yang semua korbannya adalah lelaki. Masalahnya kasus ini terjadi di Manchester, Inggris di mana tempat ia menempuh pendidikan S3 nya. 

Berita ini sungguh menghebohkan karena disebut kasus pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris, iapun dijuluki most prolific rapist.  Masyarakat Indonesia mengatakan fix Reynhard Sinaga bikin malu satu Indonesia.

Fenomena gay memang sudah dianggap biasa dan hal ini masih menjadi perdebatan meski dunia internasional banyak yang sudah mengakui keberadaan kaum LGBT dan bahkan melindungi hak-hak mereka. Beda dengan di Indonesia meski sudah banyak kaum LGBT yang go public namun pemerintah dan masyarakat umum masih belum mengakui. 

Kaum LGBT pun masih melekat dengan stigma sebagai orang yang psikopat, gila, dan kejam. Banyak yang mengatakan jika kaum LGBT mempunyai rasa memiliki terhadap pasangannya terlalu ekstrim dibanding orang biasa, dan hal ini yang membuat mereka tidak segan meyakiti pasangannya jika merasa terluka. Banyak kasus seorang laki-laki penyuka sesama jenis membunuh pasanganya. 

Kasus yang paling ramai adalah  kasus Rian Jombang yang membantai korban-korbanya lalu dikubur di rumahnya. Dan dengan ditambahnya kasus Reynhard yang sudah menjadi berita internasional semakin membuat resah masyarakat dengan keberadaan kaum LGBT walaupun tidak bisa disama ratakan mereka semua seperti itu. 

Sekarang tidak hanya wanita saja yang was-was menjadi sasaran pelaku pelecehan dan kekerasan seksual tapi lelaki pun juga. Dulu mempunyai anak perempuan dikatakan adalah salah satu hal paling sulit di dunia bagaikan menjaga telur di ujuk tanduk. Saat ini jaman makin gila apapun gender anak tetap harus diwaspadai. Predator pemangsa perempuan saja sudah sangat mengerikan apalagi predator yang pemangsa sesama jenis. Worst of the worst.

Dalam momen  ini tidak ada yang lebih gusar lagi dibanding orang-orang yang memiliki nama yang sama dengan Reynhard meskipun ejaannya berbeda seperti yang dialami oleh seorang lelaki bernama Reinhart Sinaga. Ia kena imbasnya ketika kasus Reynhard Sinaga mencuat. 

Seketika netizen memburu dirinya dan tahulah ya yang terjadi jika sudah diserang neizen. Ia menjadi korban salah hujat. Karena ada kesamaan nama dan marga pula maka banyak orang menyangka ia adalah si Reynhard the Rapist. Di akun twitternya @reinhart_sinaga ia mencuit NKCHTI = Namaku Kini Citranya Tercemar Hingga se-Indonesia.

Pemilik nama sama dengan Reynhard sudah pasti gusar karna pasti dibully atau jadi bahan ejekan sebab namanya sama seperti nama seorang tersangka predator seks. Namun hal itu tak seberapa jika dibandingkan dengan keluarga Reynhard Sinaga. Dengan mencuatnya nama salah satu anggota keluarga sama saja mencoreng nama baik keluarga. Malu tak dapat ditolak, terlebih bagi orang tuanya. 

Siapa sangka anak yang dibesarkan dengan kasih sayang dan kebanggaan namun ternyata menjadi seorang yang sangat mengerikan. Tolong jangan bully keluarganya terlebih kepada orang tua Reynhard Sinaga. Jangan hujat mereka. 

Tanpa dihujat pun pasti mereka sudah sangat stress. Kita sendiri pun tidak pernah tahu dan tidak bisa kontrol 24 jam apan yang anggota keluarga kita lakukan. Di depan memang bersikap normal tetapi kita tidak tahu di belakang kita apakah menyimpang atau tidaj. Semoga keluarga kita terhindar dari kasus-kasus mengerikan dan tidak ada yang menjadi korban, apalagi sampai menjadi pelakunya. Naudzubillah Min Dzalik.

Demikianlah dunia yang selalu mempunyai cerita baru. Habis berita lama muncul viral terbaru. Peristiwa di atas membuat kita merasa mengawali tahun yang buruk. Semoga setelahnya ada berita yang menggembirakan. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun