Mohon tunggu...
Elvi Murdanis
Elvi Murdanis Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pemerhati Pendidikan, Parenting, Remaja dan Sejarah. Sharing @elvimurdanis

Menulis membuat hidup lebih berkualitas dan bermakna

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bintang Emon dalam Perspektif Psikologi Pendidikan

21 Juni 2020   18:43 Diperbarui: 21 Juni 2020   18:41 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada hal unik yang ingin saya sampaikan terkait dengan viralnya Bintang emon karena cuitannya di instagram. Saya hanya akan menyampaikan pandangan dari persfektif Psikologi Pendidikan. Pandangan sebagai seorang pendidik yang pernah belajar tentang Ilmu Psikologi Pendidikan selama menjalani perkuliahan di perguruan tinggi. 

Seorang pendidik yang selalu jatuh bangun dalam menghadapi persoalan-persoalan remaja. Seorang pendidik yang kadang  ikut menangis bersama mereka kala mendengar curhatan mereka sebagai remaja yang sedang menuju proses kedewasaan. Remaja yang selalu ingin orang-orang yang dicintainya selalu ada untuk memberi mereka dukungan baik secara moril dan materil.

Beberapa pendapat saya tentang hal tersebut adalah:

1. Bintang Emon yang berusia 24 tahun merupakan remaja yang memasuki usia remaja akhir. Menurut WHO, rentang usia remaja adalah 12-24 tahun. Memasuki usia remaja akhir, remaja sudah memasuki kondisi kematangan berfikir. Yaitu masa dimana  remaja sudah punya pandangan sendiri terhadap sesuatu atau peristiwa yang terjadi di sekelilingnya dan di lingkungannya.

2. Hakikatnya, remaja yang memasuki usia remaja akhir akan menjadi lebih kritis dan mencari cara untuk menyampaikan pendapatnya oleh karena itu ia membutuhkan teman-teman atau orang-orang yang mendengarkannya dan menjawab kegelisahan jiwanya. Di usia ini ia juga merasa perlu membutuhkan sarana atau wadah untuk menyalurkan pemikirannya. 

Di sini peran orang tua menjadi sangat penting untuk menjadi fasilitator bagi anaknya. Setidaknya orang tua mampu menjadi teman diskusi yang memberikan memberikan jawaban dan solusi atas segala pertanyaannya, kegelisahan dan gejolak batinnya. Sekaligus menjadi teman yang memberikan saran-saran yang bersifat membangun kejiwaannya.

Jika orang tua tidak mampu 'mengcovernya' remaja akan mencari orang di luar rumah yang dapat menerima pendapatnya, memahami kegelisahan jiwanya. Remaja akan cenderung bergabung dan berteman dengan 'orang-orang yang sepaham' dengan remaja.

3.  Bintang Emon adalah satu dari beribu bahkan berjuta generasi muda lainnya yang sebenarnya juga mempunyai pemikiran yang sama atau bahkan punya pemikiran yang lebih ekstrim lagi dalam memandang, menilai, dan menyikapi hal-hal yang terjadi sekarang ini. 

Mereka punya ketertarikan sendiri terhadap isu burning, peristiwa politik, sosial, kewarganegaraan dan berbagai hal lainnya. Yang secara implisit, menunjukan  betapa mereka perduli pada keadaan negaranya ini. Namun sayang kadang mereka sendiri bingung mau berbuat apa. Kemanakah mereka akan bicara, kemanakah mereka akan mengadu?

Masih ingat aksi demonstrasi para mahasiswa Indonesia pada september 2019 lalu? Gerakan yang dimotori kegelisahan generasi muda akan kondisi bangsa membawa mereka pada titik dimana mereka harus berdemonstrasi untuk menyuarakan pendapatnya. Tentu jika sudah begini, malah akan jadi bomerang sendiri bagi kita sebagai orang tua.

Mari kita lebih dekat melihat remaja kita. Ia sudah tumbuh menjadi manusia dewasa dengan kematangan berfikir dan siap menerima segala tanggung jawab penting dari orang tua dan lingkungannya. Lebih banyak memberi apa yang ia butuhkan dari pada apa yang inginkan. Lebih banyak mendengarnya dari pada menghujatnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun