Mohon tunggu...
MUNAWAR FUAD NOEH
MUNAWAR FUAD NOEH Mohon Tunggu... Dosen - Profesional, Social Entreprenuer

Bocah asli Putera daerah Pasundan Jawa Barat, terlahir asal Cibarusah Bekasi, pegiat perubahan, seorang social entrepreneur leader dengan visi besar, misi mulia dan cita luhur utk pemuliaan antar sesama, Pendiri/Pembina GSA Foundation, Pimpinan Yayasan Pesantren Ashshulaha Cibarusah, penulis buku "Indonesia: Awakening The Giant", "Kyai di Republik Maling", serta 27 buku terpublikasi lainnya, DOSEN di President University, Konsultan Corporate Social Responsibility & Good Corporate Governance, Direktur Program Dewan Masjid Indonesia Pusat, pernah bertugas diplomasi publik di mancanegara, pernah menjadi Tim Ahli Menteri Pertambangan dan Energi, Staf Khusus Menteri Kominfo RI, Asisten Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Sekretaris PP DMI Pusat, Pengurus PB Nahdlatul Ulama, MUI Pusat, ICMI Pusat, terpilih sebagai Sekretaris Jenderal DPP KNPI, Sekretaris Jenderal PP GP Ansor, Vice President Pemuda se Asia, Koord. Persaudaraan Anak Bangsa (Pimpinan Pemuda Lintas Agama0, Ketua Umum Senat Mahasiswa FS IAIN Jakarta, Ketua Presidium Mahasiswa Pascasarjana IAIN Jkt, buku terbarunya "Kyai di Panggung Pemilu : Dari Kyai Khos sampai Kyai High Cost", DR. Munawar Fuad Noeh, MA, lengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wajah Harmoni Masjid Negeri

5 November 2017   20:19 Diperbarui: 5 November 2017   20:32 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jelang Muktamar Dewan Masjid Indonesia ke 7 :

10-12 November 2017 di Jakarta.

Fenomena sangat menyejukkan, berhembus dari istana.  Istana menjadi ajang silaturahim keummatan dengan umaro (pemerintah) secara rutin usai Jumatan.

Masjid Baiturrahman, bermakna masjid yang menjadi rumah kasih sayang, terletak di komplek Istana Wakil Presiden RI menjadi saksi.

JK sebagai Wakil Presiden RI, di Masjid Istana Wapres, usai shalat Jumat menerima para tokoh dan umat yang menyampaikan aspirasi, keluhan ataupun sekedar bersua. Topiknya pun luas, tak hanya tentang keagamaan, tapi juga sosial, ekonomi, kebangsaan sampai isu global. Ajang "open houses" rutin jumatan itu menjadi tradisi JK. Suasana itu yang menjadi kerinduan umat, dimana antara umat, umaro dan ulama menjalin silaturahim tanpa jarak, dekat dan penuh suasana religiusitas.

Begitu terbuka dan egaliternya JK, tak  hanya umat Islam, tokoh dan umat agama lain pun hadir terbuka usai Jumatan. Di beranda dan ruang dekat masjid mereka menyimak materi khutbah Jumat. Beragam latar umat, ada pemuka Kristen, Hindu, Budha maupun Khong Hu Cu, menyambut JK di beranda masjid usai Jumatan, pemandangan indah nan harmoni.

Lebih asyiknya, JK pun kerap mengajak makan siang bersama ala sederhana, sambil dialog dan bincang santai berlangsung. Sejak Jumatan sampai makan siang bersama, Wapres JK didampingi Seswapres dan para Staf Khususnya, agar materi silaturahim dan bincang santai usai Jumat itu bisa ditindaklanjuti lebih cepat lebih baik dalam pelaksanaannya. Tradisi berlangsung saat Wapres JK pun berkunjung ke daerah saat Shalat Jumat maupun shalat berjamaah di  masjid yang disinggahinya.

Itulah gaya JK yang kerap terbuka, santai, jenaka dan membuka ruang aspirasi. Masjid tak lagi menjadi ruang tertutup, hampa dan kaku. Meskipun di luaran, berkembang juga isu dan lontaran tuduhan diarahkan ke masjid.

Isu dan Dinamika

Ada fenomena baru seputar masjid. Masjid sebagai isu sentral.  Bukan semata sebuah bangunan untuk bersujud, menunaikan shalat berjamaah. Ada pro-kontra mengitarinya, juga beberapa kali menjadi trending topic dan viral. Masjid di negeri mayoritas  muslim ini tengah mendapat sorotan, baik di dalam maupun di luar negeri. Dalam realita maupun berita, terlebih di laman media sosial, ramai sekali membincang masjid dalam beragam persepsi dan perspektif.

Di tengah Isu global yang masih hangat terkait  Masjid al-Aqsha dalam pusaran konflik Israel-Palestina maupun kontroversi tentang masjid Al-Hikmah di New York. Sempat terjadi di tengah pusaran pergerakan aksi umat Islam, masjid dengan segala sisinya makin menjadi perhatian. Berita tentang masjid mengemuka  sebagai titik tolak pangkal pergerakan umat. Masjid memfungsikan diri sebagai wahana destinasi yang ramah dan berubah menjadi tempat transit dan layanan penginapan serta dapur umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun