Dampak Positif dan Negatif Covid 19 dalam Dunia Pendidikan

Sekarang ini  berbagai negara di dunia tengah dikejutkan oleh suatu wabah yang disebabkan oleh virus bernama Corona atau lebih dikenal dengan istilah covid-19 (Corona Virus Diseases-19). Virus ini awalnya mulai berkembang di Wuhan, China. Wabah virus ini memang penularannya sangat cepat menyebar ke berbagai negara di dunia,salah satunya Indonesia. Sehingga oleh World Health Organization (WHO), menyatakan wabah penyebaran virus covid-19 sebagai pandemi di berbagai penjuru dunia ini. 

Dan pandemi covid 19 berdampak pada segala aspek,yaitu salah satunya pendidikan. Sebagaimana yang saya dapatkan dari situs pusat informasi virus corona covid19.go.id update terakhir 25 oktober 2020 bahwa Indonesia Positif389.712 Sembuh 313.764 Meninggal 13.299. yang mana berarti, keadan ini masih membutuhkan kesadaran bersama untuk tetap waspada dan meminimalisir kegiatan di luar rumah dan membiasakan diri melakukan kegiatan-kegiatan di rumah (work from home). Selain itu, kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan meskipun harus dilaksanakan secara daring (online) demi mencerdaskan anak bangsa.

Dan tentu hal ini menyebabkan dampak bagi semua aspek termasuk dunia pendidikan mengingat bahwasanya ini adalah persoalan baru yang harus dihadapi bersama.  Pembelajaran dari rumah membuat pelajar, guru , dan orang tua merasa keberatan. Semua ini karena masyarakat dipaksa untuk  beradaptasi dalam kondisi pandemi ini. 

Hal ini tentu bukanlah hal yang mudah, karena belum masyarakat sepenuhnya siap. Pembelajaran secara daring, mengakibatkan berbagai dampak,yaitu dampak negatif dan positif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dampak /dam·pak/ n 1 benturan; 2 pengaruh kuat yg mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif); 3 Fis benturan yg cukup hebat antara dua benda sehingga menyebabkan perubahan yg berarti dl momentum (pusa) sistem yg mengalami benturan itu. Adapun dampak negatif pandemi covid-19:

1. Terkendala Sinyal
Dampak negatif adanya sistem pembelajaran secara daring ini adalah akses informasi pelajar yang tinggal di daerah. Mereka terkendala oleh sinyal yang menyebabkan lambatnya dalam mengakses informasi. Mereka harus bertahan dengan kondisi serba keterbatasan. Tak punya alasan, pelajar daerah harus tetap aktif dalam pembelajaran demi memenuhi standar penilaian yang telah ditetapkan.
 

2. Tidak semua pelajar dapat belajar dengan efektif seperti di sekolah.
Ada beberapa faktor yang membuat pelajar tidak dapat belajar dengan efektif seperti di sekolah seperti tidak konsentrasi, kurang paham dengan materi dan kurangnya kerjasama orangtua dalam mendampingi anaknya untuk belajar di rumah.

3. Kurangnya keberkahan.
seperti yang kita ketahui bersama karena adanya pandemi covid19 kegiatan belajar mengajar dilakukann dengan cara daring yang berarti tidak adanya pertemuan secara langsung,sehingga membuat siswa kurang adanya pengawasan dari guru ataupun orang tua dirumah. Dan seperti yang saya lihat sendiri,saat mengikuti kuliah online, ada beberapa mahasiswa off camera sehingga dapat ditinggal untuk melakukan kegiatan lain-lain bahkan sampai tertidur. karena ada anggapan yang mengatakan bahwa 'buat apa datang pengajian, bahan pembicaraannya sudah ada dalam buku/kitab tersebut, tidak ada pengetahuan tambahan'.

Tanpa disadari, perasaan-perasaan seperti ini akan menimbulkan pemahaman 'bisa baca sendiri tanpa guru' padahal ini sebenarnya salah satu puncak dari perasaan Sombong. Kerana dia tidak mampu merendahkan dirinya. Sebelum belajar saja sudah ada sifat 'sombong', jadi bagaimanakah diri itu akan dapatkan cahaya ilmu apalagi sirrullah (Rahasia Illahi).
Selain dampak negatif, tentunya perubahan kegiatan belajar mengajar di tengah pandemik Covid-19 ini menimbulkan dampak positif terhadap pendidikan di Indonesia. Diantara dampak positif covid-19:

1. siswa maupun guru mampu lebih menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran secara online daring.
Dengan adanya pembatasan interaksi, Kementerian Pendidikan di Indonesia mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring).Dengan adanya kebijakan daring, maka mau tidak mau memaksa mereka untuk menguasai teknologi pembelajaran secara digital sebagai suatu kebutuhan bagi mereka. Banyak bermunculan aplikasi belajar online membuat belajar #DariRumahAja tetap dapat dilakukan dengan efektif. Aplikasi-aplikasi belajar online dikembangkan dengan penyediaan fitur-fitur yang memudahkan kegiatan belajar online.

2. Setelah pendidik mampu menguasai berbagai sarana pembelajaran online, maka akan tercipta pemikiran mengenai metode dan model pembelajaran lebih bervariasi yang belum pernah dilakukan oleh pendidik.
Misalnya, guru membuat konten video kreatif sebagai bahan pengajaran. Sehingga membuat siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran secara online.

3. Di masa Pandemi Covid 19 ini juga membuat ide-ide baru bermunculan. Para ilmuwan, peneliti, dosen bahkan mahasiswa berupaya melakukan penelitian. selain itu peserta didik juga menghabiskan waktu untuk belajar di rumah. Dimana ini akan menuntut adanya kolaborasi yang inovatif antara orang tua dan guru sehingga peserta didik tetap bisa menjalani belajar online dengan efektif.