Kapal pesiar asing besar dari Italia yang pertama berkunjung ke terminal penumpang baru Makassar. Terminal telah dilengkapi Garbarata dan Travelator. Para pesiar bule bergembira menikmati kenyamanan terminal baru itu, sembari berbaur ditengah sambutan tarian atraktif tradisional Sulawesi Selatan dan menyeruput segelas minuman khas yang segar.
Di terminal Anging Mamiri pula satu momen penting dan bersejarah Pelindo4 dicanangkan. Disini pada 22 Mei 2015, Presiden Joko Widodo menekan sirene dan menanda tangani dokumen Ground breaking, penanda dimulainya pembangunan pelabuhan baru MNP, Makassar New Port.
Program Memuliakan Insan terus bergulir. Kini sebagian besar terminal terminal penumpang Pelindo4 berwajah baru. Dengan segala fasilitasnya yang representatif dan nyaman. Warga Pelindo4 bangga mampu memberikan kenyamanan bagi para Travelers melalui angkutan laut. Yang seringkali menempuh perjalanan jarak jauh dan berhari hari.
Saya ikut bangga melihat kondisi terminal penumpang Pelindo4 saat ini. Berharap semoga ke depan terminal terminal penumpang Pelindo4 akan hadir lebih baik lagi.
Meraih Rp 2 Triliun Tambahan Penyertaan Modal
Dua triliun adalah jumlah yang sangat besar bagi Pelindo4. Kira kira setara dengan net cash inflow perusahaan selama 7 tahun.
Durian runtuh itu terkabar ketika suatu siang BOD sedang rapat di Makassar. Staf yang mewakili rapat di kantor Meneg BUMN Jakarta mengabarkan. Bahwa ada rencana penambahan modal negara  kepada 4 Pelindo sebesar 2 Triliun. Masing masing Pelindo teralokasi 500 milyar rupiah. Tetapi Pelindo 1,2 dan 3 tidak akan mengambil tambahan modal itu entah apa alasannya. Seluruh jatah yang 2 Triliun akan diserahkan Pelindo4. Rapat di Meneg menunggu keputusan, apakah Pelindo4 akan menerimanya atau menolak juga.
BOD berembug sebentar. Dan memutuskan untuk menerima seluruh jatah tambahan modal yang 2 Triliun itu.
Kami menyadari, untuk bisa sampai menerima kas 2 triliun akan memerlukan perjuangan yang cukup panjang. Proposal pengajuan akan diuji di kantor Meneg. Lalu di uji ulang di Kementerian Keuangan. Dan terakhir akan disidangkan beberapa komisi DPR di Senayan.
Kami memperhitungkan perjalanan panjang itu. Sungguh sungguh segera menyiapkan segala sesuatunya untuk bisa menangguk durian runtuh itu.
  berlanjut
