Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pengalaman Terpapar Covid-19, Episode 4

15 Agustus 2021   11:35 Diperbarui: 16 Agustus 2021   02:06 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada kolam kolam tempat puluhan Angsa putih dan Enthok bercengkerama, berenang renang saling mengejar. Disebelahnya adalah kandang sangat luas. Juga sebagai tempat penangkaran Rusa Totol. Rusa sebesar kambing dengan kulit dasar coklat bertotol totol putih sebagaimana yang dipelihara di Istana Bogor.

Kata penjaga, rusa sudah berjumlah ratusan karena gampang sekali berkembang. Sekali kali disembelih, rasa dagingnya enak gurih tak kalah dengan daging kambing. Ujar pak penjaga.

Juga disamping ada kandang berderet tempat naung dan meriung ratusan merpati. Pagi itu merpati merpati itu sudah aktif bersidekur. Beterbangan saling menggoda. Malah ada juga yang sempat bercinta. Walah begitu pagi... sudah menyalurkan hasrat.

Meninggalkan mini Zoo saya balik akan pulang. Sudah cukup lama berwisata, hampir satu jam.

Di tengah jalan tiba tiba langkah terhenti, tertegun. Di depan saya menjulang tinggi diatas gundukan tanah sebatang pohon Pule. Batang Pule itu menjungkring lurus kira kira dua puluh meter. Di puncaknya, dedaunannya melebar bak cendawan menaungi.

Pohon Pule, akhir akhir ini sedang ngetren sebagai pohon perindang, juga pohon hias di rumah rumah atau taman. Sebagaimana pohon Baobab, Pule memiliki banyak khasiat kesehatan. Pohon yang banyak ditemui di pulau Jawa dan Sumatera ini meski tidak seeksotis dan semahal Baobab, namun cukup mahal dan indah sebagai penghias rumah dan taman yang bergaya.

Pule di depan saya menjulang, dari sela sela dedaunannya seberkas kemerahan mentari pagi menerobos. Begitu ajib menarik.

Namun bukan pesona mentari itu yang membuat saya berhenti. Entah dipengaruhi apa, saya tertegun membayangkan pohon Pule di depan itu sebagai pohon Khuldi yang terlarang di surga.

Ketika kecil, di buku buku cerita bisa dilihat ilustrasi pohon Khuldi yang tidak begitu tinggi. Seekor ular melingkari pohon, di depannya Siti Hawa mendengarkan ular yang sedang berbicara.

Rasanya Pule di depan ini lebih layak menggambarkan pohon Khuldi daripada ilustrasi buku di masa kecil. Pule itu menjulang dan nampak magical. Ah.. Seekor Ular besar membelit batang Pule dan Hawa mendongak mendengarkan bujukan Ular Iblis.

Ketika Adam dan istrinya selama 42 tahun tinggal di Surga atau Eden, mereka boleh melakukan apapun dan makan apa saja. Kecuali makan buah Khuldi dari pohon terlarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun