Pohon berasal dari Madagaskar Afrika Timur itu berbentuk unik, aneh. Harganya sangat mahal, bisa ratusan juta rupiah.
Pohon Baobab cukup besar bisa dilihat di waduk Ria Rio Pulomas atau di kampus UI Depok.
Rupanya di RS ini Baobab juga sedang dikembangkan. Entah sebagai pohon hias atau juga obat. Karena Baobab mengandung banyak manfaat kesehatan. Baik dari kulit, daun, bunga, buah maupun batangnya.
Baobab baobab ini kelihatannya belum lama ditanam. Pohon pohon yang belum subur itu digantungi plastik biru cukup besar berisi air. Mungkin itu metode menyusui untuk mempercepat pertumbuhan batang. Atau entah untuk apa. Ketika ditanya pak tukang kebun tidak bisa memberi penjelasan.
Membayangkan beberapa tahun mendatang, deretan Baobab itu sudah membesar. Pasti taman ini akan lebih indah dengan penampakan pohon Baobab seperti di Baobab Avenue Madagaskar.
Pohon nan unik. Juga ada yang menamainya sebagai pohon Surealis. Karena bentuknya yang tak biasa, nyleneh.
Melewati Baobab, di ujung taman dipinggir kali saya duduk di ban raksasa yang teronggok di taman. Memandangi hijaunya sawah dan pedesaan diseberang kali, asri.
Lalu sebagian tumpeng dan ubo rampe tadi akan ditinggal di pematang sebagai saji kepada Dewi Sri. Dewi kesuburan, sang pengampu kesuburan dan pemberi panenan bulir bulir padi montok, putih nan enak.Â
Kami anak anak kecil peserta acara sesaji dibagi sisa tumpeng dan lauk lauknya. Betapa nikmat kala itu menyantap makanan sederhana itu di pematang. Tersenyum, memorize masa silam.
Beranjak dari ban besar, meneruskan berjalan. Di ujung taman ternyata ada mini Zoo, kebun binatang kecil.