Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hembusan Angin Cemara Tujuh 64

18 November 2018   23:11 Diperbarui: 18 November 2018   23:14 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Hembusan Angin Cemara Tujuh 64

Orang yang tidak memiliki keinginan dan harapan itu ibarat mayat hidup yang gentayangan. Melangkah tanpa arah. Namun sebaliknya orang yang dipenuhi ambisi tak berbatas, hanya bertumpu pada Egonya akan menjadi makhluk asing di tengah lingkungannya.

Nasihat lama tetap berlaku, gantungkan cita citamu setinggi langit. Namun ingatlah engkau masih berdiri di Bumi.

Di tengah kelegaannya, Sutopo teringat saat saat kritis yang dialaminya ketika dirinya ditetapkan tidak lolos menjadi salah satu Direktur. Dirinya seperti mayat hidup dan sekaligus menjadi makhluk asing yang bergentayangan.

Meskipun malam itu, ketika Deni bertandang ke rumahnya, dirinya telah berjanji akan sungguh sungguh membantu Deni dan Wikarya yang terpilih menjadi Direktur. Namun kenyataannya, hari harinya adalah saat ketika Sutopo tetap rajin memelihara kegelisahan dan ketidak puasannya.

Berangkat kantor, tidak seperti sebelumnya. Hanya sekedar ritual pemenuhan kehadiran fisik. Semangat dan keinginan untuk memberikan kontribusi terbaik dari dirinya seolah menguap begitu saja.

Sampai suatu siang. Ada nomor tak dikenal masuk selulernya. Ah, paling penawaran member hotel, asuransi atau hal tidak penting lainnya. Tidak perlu diangkat, buang buang waktu saja.

Tapi entah kenapa, apa yang mendorongnya. Tanda hijau

di hand set nya tetap dipencet. Diseberang sana, terdengar suara masa lalu yang pernah diakrabinya.

" Hai Po apa kabar? masih ingat aku? Sutopo diam sejenak mengingat ingat.

"Pasti lah bro, Heru si pendaki kan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun