Slovenia
Sholat Ied di Slovenia, persaudaraan melampaui ruang dan waktu.
Berdiri di pinggiran pulau. Menatap Gereja di ketinggian. Untuk mencapainya, harus mendaki 49 atau 50 atau 51 undakan setiap yang menghitung hasilnya berbeda.
Undakan itu ada mitosnya. Konon, bagi pasangan yang ingin memperbaharui atau mengabadikan cintanya, sang pria harus membopong pasangannya mendaki undakan 49 itu, sampai di depan Gereja. Lalu, make a wish.untuk keabadian cinta.
Bapak bapak tersenyum, mendengar cerita itu. Barangkali dalam hatinya berkata hari gini main bopong bopongan mendaki sendiri saja susah, apalagi membopong isteri, yang rata rata size nya sudah berubah tidak S lagi.
Saya dan sebagian rombongan mendaki ke atas.
Dari puncak pulau, tersaji pemandangan menakjubkan. Beberapa kastil cantik, tegak di puncak puncak bukit Alpen Julian. Di tengah danau, perahu berseliweran, perenang dan peselancar mondar mandir, dinamis penuh semangat.
Tidak ada perahu bermotor. Perahu bermesin memang di larang, untuk menjaga kebersihan lingkungan. Atraksi berperahu manual ini , menjadi ladang rejeki anak anak muda setempat. Anak anak muda pengayuh setempat itu, memiliki tenaga yang mengagumkan. Sendirian, memegang dua kayuh, mampu mendorong perahu berpenumpang 15 orang, dengan Santai.
Setelah menikmati siang panas di tepian danau, tiba tiba hujan rintik turun. Para penjemur setengah Nude itu, lari berhamburan mencari shelter berteduh.
Pelancongan di danau usai. Bus menjemput, kami menuju hotel dan cek in. Ternyata hotelnya hanya selemparan batu dari Danau.
Hujan telah reda. Masih merasa belum puas juga dengan danau. Sebelum makan malam tiba, Saya dengan isteri menapaki undakan turun yang cukup terjal dari belakang hotel menuju Danau.