Sekali lagi benar, Indah kesuksesan namun lebih Indah perjuangan. Karena kesuksesan yang diperoleh tanpa perjuangan hanyalah keberuntungan, miskin keindahan.
" Po Po, bahanmu sudah siap?
Lamunan panjang Sutopo buyar. Wikarya menepuk pundaknya, seolah tahu kalau temannya sedang melamun.
Sutopo tersenyum malu ketangkap basah melamun. Saraf dan badan Sutopo tegak kembali berdiri di masa kini. Sutopo bergegas dan serius memeriksa kembali bahan ekspose mereka.
Bahan ekspose itu adalah tentang *what dan why* perusahaan, untuk masa lima tahun ke depan. Dalam brain storming, mereka juga berdiskusi mengenai *How to*. Diskusi seru, apakah perlu memuat juga perihal How to itu, terjadi perbedaan pendapat. Penjelasan Wikarya akhirnya menyatukan pendapat mereka.
How To tidak perlu di susun dalam ekspose ini. Penyusunan How to, akan menjadi rangkaian program aksi yang melibatkan seluruh jajaran. Kalau How To mereka tampilkan, akan seperti ngajar ikan berenang atau ngajar burung terbang .Lebih tepat Direksi nanti yang akan memimpin dan merumuskan program aksi How to.
Apabila usulan what dan why mereka akan dijadikan pertimbangan, itu sudah menjadi kontribusi besar mereka bagi perusahaan.
Substansi ekspose mengacu ke prinsip *SMART*. S adalah spesifik, M measurable. Sedangkan A achievable, R relevan dan T time bound.
What dan why harus spesifik, jelas clear, tidak terlalu umum. Sehingga yang berkepentingan segera bisa memahami maksudnya. Measurable, ada indikator dan ukuran suksesnya. Achievable, what harus menantang tapi bukan mengawang tak terjangkau.
What juga harus relevan dengan misi dan tujuan perusahaan, bukan program aneh, melebar yang tidak ada kaitan dengan misi. What juga harus dibingkai dalam rentang waktu, time frame, skedul.
Mereka telah siap, substansi maupun mental. Ekspose, pendadaran di depan Direksi, dan para petinggi perusahaan yang lain segera digelar.
         Bersambung