Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hembusan Angin Cemara Tujuh 46

3 Agustus 2018   10:11 Diperbarui: 3 Agustus 2018   10:23 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

" lulus mas - mbak?"

Jawabannya macam macam. Mahasiswa yang keluar ruangan dengan seri wajah akan mengepalkan tinju, dan menjawab gembira LULUS. Namun tidak sedikit pula yang keluar ruangan dengan wajah merah, mata berair, pasrah tak berdaya, menjawab TIDAK LULUS LAGI.

Ada juga yang keluar ruangan sambil ngomel ngomel, ngamuk ngamuk, ngedumel tidak terima.

Setelah pertanyaan kelulusan tadi, pertanyaan berikutnya adalah mengenai materi ujian. Para calon itu ingin mendapatkan bocoran pertanyaan pertanyaan dari masing masing dosen penguji. Selanjutnya bocoran soal itu akan dikompilasi dan menjadi bahan belajar dan diskusi.

Waktu itu, Sutopo mendapat jadwal ujian bulan depan, dan dia hadir sore itu pada ujian bulan ini. Tujuan utamanya tentu adalah akan mencari bocoran soal soal ujian.

Jam dua tiga puluh sore, Sutopo telah sampai di Gedung Pusat. Ujian akan diselenggarakan di lantai tiga selasar selatan. Begitu Sutopo mau melangkah tangga di lantai satu, tercium sayup bau magis misterius, bau bakaran kemenyan yang terkadang nyata, lalu sejenak lenyap. 

Bau kemenyan itu timbul tenggelam mengambang di udara sore yang mulai meredup, menjadikan bulu kuduk Sutopo sedikit meremang. Begitu sampai di puncak undakan dan menyusuri selasar lantai satu, Sutopo terheran melihat dilantai tercecer sawuran sawuran butiran putih tidak kentara. 

Sawuran itu entah beras entah garam, atau campuran keduanya. Diselingi onggokan onggokan kecil bunga bunga berwarna putih dan warna kusam, di pojok pojok tertentu.

Sampai di selasar lantai tiga, di depan ruangan ruangan pendadaran, bau kemenyan itu kembali muncul mengambang, membangkitkan suasana misteri film film horor yang sedang ngetren saat itu.

Sutopo tidak bisa membayangkan bagaimana suasana hati para dosen penguji, menemui dan menghadapi suasana magis tersebut.

Sutopo penasaran. Lain hari dia sounding sounding informasi, tanya kiri kanan tentang hal misterius itu. Setelahnya, Sutopo bisa merangkum beberapa cerita Misteri itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun