" Belajar dengan situasi yang menyenangkan akan membuat siswa menjadi lebih paham"
Salah satu tantangan menjadi guru di era milenial adalah memiliki banyak ide kreatif untuk membuat suasana kelas menjadi lebih hidup. Metode ceramah perlu dibumbui dengan piranti lain yang membuat peserta didik lebih tertarik. Piranti tersebut dapat berupa kuis, games, penggunaan media praktik, dan lain-lain. Guru tidak hanya berperan sebagai penyampai materi saja, berdiri di depan kelas dan menyampaikan materi, tetapi juga memastikan bahwa peserta didik benar-benar menguasai materi tersebut.
Mata pelajaran Aksara Jawa sebenarnya sudah dikenalkan sejak di bangku Sekolah Dasar. Peserta didik mulai diperkenalkan dengan aksara yang berjumlah 20, termasuk bagaimana cara menulisnya. Di tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama, peserta didik juga dipaparkan dengan materi aksara Jawa, sampai pada keterampilan menulis dan membaca kalimat-kalimat bertuliskan aksara Jawa.
Meski demikian, tidak sedikit guru yang mengeluhkan bahwa peserta didik cukup kesulitan dalam menghapalkan aksara Jawa, pasangan, aksara swara, aksara murda, dan aksara rekan. Lantas bagaimana cara untuk mengantisipasi hal tesebut?
Ya, guru perlu membuat inovasi dalam penyampaian materi aksara Jawa di dalam kelas. Dari sekian banyak metode, terdapat salah satu metode yang terbukti membuat peserta didik lebih menikmati proses pembelajaran aksara Jawa tersebut. Kartu aksara Jawa dapat menjadi alternatif solusi. Adapun lagkah-langkah yang bisa dilakukan yaitu:
1. Menyiapkan media kartu aksara Jawa berupa potongan kertas sejumlah aksara yang akan dipelajari.
2. Guru meminta siswa secara berkelompok untuk mengerjakan project penulisan aksara Jawa tersebut.Â
3. Secara acak, guru membuat kuis melalui kartu aksara Jawa.
4. Setiap kelompok dilombakan untuk menebak dan menjawab pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan aksara yang ada.
5. Jawaban benar akan mendapatkan skor tertentu yang akan diakumulasikan di akhir sesi.
6. Kelompok dengan jumlah skor tertinggi mendapatkan reward dari guru.
Melaluiaktivitas kelas tersebut, peserta didik akan terlibat aktif sehingga lebih mudah mengingat dan memahami.
