Sebagai seorang pendidik memahami karakteristik peserta didik adalah salah satu bagian pokok sebelum melakukan pembelajarn bahkan menjadi bagian yang sangatlah penting, karena hal ini akan sangat mempengaruhi di dalam proses pembelajaran mengingat karakteristik siswa yang berbeda beda, agar kita memiliki bekal dalam mengajar dan tidak memaksakan siswa dengan kemampuan yang berbeda beda. Untuk lebih memahami karakteristik peserta didik yang berbeda hal yang perlu dilakukan yaitu melakukan identifikasi, lalu bagaimana cara mengidentifikasinya?? Nah Karakteristik peserta didik perlu dilakukan identifikasi, yaitu karakteristik siswa berdasarkan yuridis dan teoretik. Secara yuridis Pada Peraturan pemerinatah No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan bahwa pengembangan pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan; tuntutan, bakat, minat, kebutuhan, dan kepentingan siswa. Kedua secara teoretik dalam kutipan Salim Bhreisy. Riyadus Sholihin, 1978 siswa berbeda dalam banyak hal yang meliputi perbedaan fitrah individual disamping perbedaan latar belakang keluarga, sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan.  Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa, Siswa bertugas untuk belajar dan guru bertugas mendampingi siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran harus terjadi keseimbangan namun karena setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda penting sekali sebagai seorang pendidik memahami setiap karakteristik siswa. karena setiap peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda, jadi perlu diketahui  dalam kutipan Smaldino dkk, mengemukakan empat faktor penting yang harus diperhatikan dalam menganalisis karakter siswa: (1) Karakteristik umum; (2) kompetensi atau kemampuan awal; (3) gaya belajar; (4) motivasi.
Karakteristik siswa merupakan ciri khusus yang dimiliki oleh siswa, dan dalam karateristik tersebut yang akan mempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan belajar. Analisis karakteristik  siswa merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memperoleh pemahaman tentang; bakat, tuntutan, minat, kebutuhan dan kepentingan siswa, berkaitan dengan suatu program pembelajaran tertentu. Tahapan ini sangatlah penting mengingat banyak pertimbangan seperti; peserta didik, perkembangan sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi serta kebutuhan program pendidikan/pembelajaran yang akan diikuti siswa.
Karena latar belakang peserta didik dengan karakteristik yang berbeda-beda, sebagai seorang pendidik harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan karakteristik siswanya untuk itu sangatlah penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya :
Usia anak SD yang berkisar antara 6–12 tahun menurut Seifert dan Haffung memiliki tiga jenis perkembangan :
1.Perkembangan Fisik Siswa SD
a) Karakteristik perkembangan fisik pada peserta didik sekolah dasar :
1) Usia 5-8 tahun
Pada tahap ini waktu perkembangan lebih lambat dibanding masa kanak-kanak, koordinasi mata  berkembang dengan baik, masih belum mengembangkan otot-otot kecil, kesehatan umum relatif tidak stabil dan mudah sakit, rentan dan daya tahan kurang.  Â
2) Usia 8-9 tahun
Terjadi perbaikan koordinasi tubuh, ketahanan tubuh bertambah, anak laki-laki cenderung menyukai aktivitas yang ada kontak fisik seperti berkelahi dan bergulat, koordinasi mata dan tangan lebih baik, sistem peredaran darah masih belum kuat, koordinasi otot dan syaraf masih kurang baik, dari segi psikologi anak perempuan lebih maju satu tahun dari lelaki. Anak laki-laki peningkatannya melambat pada usia 8-9 tahun
3) Usia 10-11 tahun
