Jika Berpelisir ke Manggarai Timur Jangan Lupa Mampir ke Empat Tempat Wisata Ini

Watu Waru, sendiri terletak di atas puncak bukit Golo Melong, di bawah kaki bukit terdapat dua kampung besar yakni kampung Pedak dan kampung Deru.

Sampai saat ini batu unik dari suku melong belum banyak diketahui oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Konon, watu waru diwariskan turun temurun oleh seorang Embo (nenek moyang) suku melong yang datang dari Golo Meleng (Gunung Meleng) yang terletak di kampung Sita, Kecamatan Rana Mese.

Zakarias Riba (78) yang merupakan tuan tanah suku melong, mengisahkan, nenek moyang yang tinggal pertama kali di puncak bukit Golo melong adalah Meka Matu.

Menurutnya, batu-batu unik tersebut muncul secara misterius di hadapan Meka Matu. 

Batu-batu tersebut terdiri dari berbagai macam ukuran, ada yang ukuran besar dan ada pula yang berukuran kecil. 

Uniknya, batu-batu tersebut berkumpul mengikuti jumlah keturunan atau anggota keluarga di dalam suku itu.

Slang beberapa tahun kemudian, Meka Matu dipanggil oleh tua adat Suku Mokel untuk tinggal bersama di sebuah kampung yang diketahui bernama Deru. 

Walaupun Meka Matu tinggal bersama masyarakat suku mokel di kampung Deru namun tanah yang Meka Matu tinggal sebelumnya masih menjadi hak penuhnya Meka Matu.

Keberadaan batu-batu unik tersebut sampai saat ini masih terkumpul rapi di atas bukit Golo Melong.

Batu-batu ini memiliki daya magis tersendiri. Pasalnya, kalau ada anggota keluarga dalam Suku Melong meninggal dunia, batu unik yang ada di atas bukit Golo Melong tiba-tiba menghilang dengan sendirinya.