"Pernah kubawa ketiga anakku ke acara keluarga. Anak-anak disana pegang hp semua. Ketiga kurcaciku ini malah sibuk main bertiga. Untung juga sih ada kakak dan adiknya. Jadi mereka tetap bisa sibuk main"
Kecanduan gadget memang jadi keprihatinan para orangtua di tahun-tahun belakangan. Meningkatnya penggunaan perangkat pintar ini di kalangan orangtua muda, lambat laun juga mempengaruhi interaksi anak usia dini terhadap ponsel. Bagaimana tidak terpengaruh bila lingkungan sekitar melakukan itu semua!
Teman yang berkomentar diatas tadi berargumen bahwa punya saudara yang berjarak rapat justru menyelamatkan anak-anaknya itu dari kecanduan ponsel.
"Karena selalu sibuk bermain bersama saudara-saudaranya, mereka malah tak kenal permainan ponsel. Mungkin karena tak sempat otak-atik ponsel orangtuanya, haha"
Komitmen orangtua untuk membatasi interaksi anak dengan handphone dan televisi patut diikrarkan. Setelah itu, bantu anak untuk menemukan aktifitas pengganti. Entah itu permainan yang seru, atau proyek-proyek sederhana yang menantang. Memberikan adik sebagai teman main adalah salah satunya. Hehe..
Bukankah dengan memiliki teman bermain di rumah sendiri akan menguntungkan bagi anak? Begitupun bagi orangtua. Mungkin ini terjemahan dari ujar-ujaran orangtua dahulu pada pasangan yang baru menikah.
"Tak usah tunda-tunda punya anak rapat-rapat. Repotnya cukup sekalian! Habis itu bisa santai"
Saya sampaikan ujaran itu ke istri.
"Iya, jangan pulang malam terus. Rempong, nih urus anak-anak!"
Curup
24.08.2020
Muksal Mina Putra