Mohon tunggu...
Muksal Mina
Muksal Mina Mohon Tunggu... Lainnya - Candu Bola, Hasrat Pendidik

Be a teacher? Be awakener

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Surpetisi, Pegang Kendali Diri Sendiri

2 Juli 2020   23:24 Diperbarui: 2 Juli 2020   23:28 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak. Sumber foto : Pixabay.com

"Uni siap?"

"Siap!"

"Abang?"

"Ciap!"

"Okee. Satu, dua, tiga, mulai!"

Wuuz, sepasang kakak adik lima dan tiga tahun itu melesat. Judulnya lomba lari. Arenanya halaman masjid. Saya bertindak selaku pemberi aba-aba. Ibu dan si bungsu pemandu sorak.

"Yeee, Uni menaaang!" Si sulung, tentu saja, finish lebih dahulu.

"Yeee, Abang kalaah!" Bujang tiga tahun itu berteriak tak kalah seru. Bikin kami semua tertawa. Kalah kok senang? hahaha.

Maka kedua-duanya mendapat hadiah, masing-masing pisang goreng satu biji. Itulah mereka, peserta lomba tadi, duduk berdampingan sembari menikmati hadiah. Bercerita dengan serunya, memperagakan kembali bagaimana tadi cara berlarinya. Seolah-olah tadi kami tidak lihat.

Ah, kiddos. Menang kalah tak bermakna apapun bagi mereka. Yang penting seru!

Sebentar lagi mereka sekolah. Mudah-mudahan nanti mereka tetap bisa seru menikmati pencapaian diri. Agar kebal diterpa badai, berbalut kulutur pendidikan yang dipelihara : kompetisi.

Bersaing Dengan Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun