Mohon tunggu...
Muksal Mina
Muksal Mina Mohon Tunggu... Lainnya - Candu Bola, Hasrat Pendidik

Be a teacher? Be awakener

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Rudi, Serius Kamu Jurusan PAUD?

25 Juni 2020   17:29 Diperbarui: 26 Juni 2020   01:08 1318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru paud lelaki (Sumber foto: www.libremercado.com)

Rudi tersenyum kecut. Teman kuliahnya masih tak percaya.

"Serius kamu jurusan PAUD?"

Seakan-akan ia baru saja diberitahu bahwa tadi pagi dinosaurus ditemukan hidup-hidup. Aneh begitu. Padahal, apa yang salah?

Oh, saya cerita sedikit soal Rudi. Dia adalah mahasiswa semester enam. Baru akan menyusun proposal skripsi. Semuanya tentangnya adalah hal biasa. Hal yang "tak biasa" mungkin ya itu. Dia lelaki satu-satunya di jurusan PAUD di angkatan pertama.

Mengaku tak memilih jurusan yang notabene didominasi oleh perempuan itu, tahu-tahu Rudi sudah duduk sebagai mahasiswa jurusan PAUD. Ajaib, betah sampai semester enam.

Perihal jurusan PAUD, sejauh pengetahuan dan berbagi cerita dengan teman-teman di kampus lain, laki-laki memang makhluk langka. Hampir 95% mahasiswa PAUD adalah perempuan, makhluk tampan dapat dihitung dengan jari.

Kenapa sedikit?

Saya yakin, alasannya pasti merujuk pada fakta lapangan yang mana guru PAUD selalu perempuan. Nah, kenapa pula kami para lelaki kuliah PAUD?

Ehm...Memang guru PAUD kebanyakan adalah perempuan. Namun kepala sekolahnya, tak jarang adalah laki-laki. Asesor BAN PAUD banyak juga yang pria.

Coba lihat para pemikir, aktivis pendidikan anak, pendongeng, ahli parenting atau apapun yang berkaitan dengan anak. Kak Seto, Ustad Harry Santosa, Arist Merdeka Sirait, Awam Prakoso. Semuanya lelaki! 

Para dosen PAUD, pemikir PAUD, mahasiswa pascasarjana, banyak yang laki-laki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun