Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Catur dan Pelajaran Mengambil Keputusan

20 Oktober 2022   11:38 Diperbarui: 4 November 2022   19:17 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bermain catur (Sumber: Shutterstock)

Catur dari kumpulan potongan kayu atau plastik kecil yang berbentuk bidak/pion berwarna hitam putih di atas alas yang bewarna hitam dan putih...

Permainan catur merupakan bagian dari permainan menarik yang memiliki keunikan yang berbeda dari sekian banyaknya permainan yang ada. 

Sederhana hanya dengan bermodalkan papan catur ditemani segelas kopi hitam, cemilan dan irama musik klasik nan syahdu, suasana permainan pun menjadi semakin dibuat asyik.

Tanpa melibatkan banyak orang dan ragam alat yang biasa digunakan dalam permainan lain, catur tergolong pada jenis permainan individual yang anti ribet pokoknya.

Terdiri dari dua orang yang bertarung langsung berada di area bermain. Tak perlu lapangan yang luas, suporter yang banyak, beradu fisik/tenaga dan sampai keringatan. Simple kan.

Hanya meja tak beralas, duduk di kursi dari kayu usang, beralaskan tikar/karpet merah, atau duduk di lesehan atau duduk nongkrong di gardu pos ronda. Misalnya.

Catur selain menjadi hiburan, bagian dari jenis cabang permainan/olahraga, juga selingan yang asyik tak kala waktu santai dan piket jaga malam.

Sing penting bukan dalam bentuk permainan resmi, iya kan. Catur jadi hiburan...

Pada sisi lain, catur tentunya memiliki sisi menarik, menantang dan bermakna lain. Berfaedah loh. Yakni latihan berpikir dan keberanian membuat sebuah keputusan.

Saat bermain, posisi bertahan ataukah menyerang lawan main. Dan tetap fokus pada tujuan dengan cermat mengerakkan dan melihat permainan lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun