Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Marketing Diri agar Masyur yang Keliru, Terkenal dan Dikenal

10 Agustus 2022   07:16 Diperbarui: 10 Agustus 2022   07:20 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated By: wordpress.com

Terkenal atau dikenal suatu kata yang memiliki takaran makna yang berbeda dalam aspek sebuah penilaian. Penilaian orang lain dan penilain dari sendiri.

Persis sama  dengan perumpamaan meski tak serupa dengan istilah penting merasa dan merasa penting, pintar merasa dan merasa pintar.

Realita sekarang seringkali terjadi, secara tak sadar atau memang disengaja, ada motif atau tidak bermotif banyak yang melakukannya. Membangun image diri dalam bahasa asing membangun personal branding sebaik mungkin.

Nah, sebenarnya kita telah berupaya menunjukan banyak hal tentang kita, salah satunya niat tersembunyi untuk menjadi terkenal dan dikenal kan.

Umtuk mewujudkannya, berbagai cara dan daya upaya dilakukan dalam menyatakan diri kedepan umum. Ada yang alami dan murni tanpa embel--embel, dan yang instan dengan kiat dan trik yang kurang elegan tuk dilakukan.

Seperti tipu menipu adalah tuk mewujudkan terkenal dan dikenal dalam bahasa sekarang "pencitraan" suatu yang lazim yang mesti dilakukan demi meraih kemasyuran.

Sebuah contoh perumpamaan dalam dunia politik misalnya yang berkembang.

Banyak kasus persoalan dan permasalahan yang terjadi ditanah air saat ini, bahkan dijadikan segelintir orang yang berkepentingan bermain dalam kanal situasi dari keruhnya keadaan untuk membangun image diri, mengejar papuleritas.

Maka isu persoalan yang ada akan digarangkannnya api unggun, dipukulnya genderang, dikipas asap ke langit, ditiupnya ke seluruh alam supaya dilihat yang lain bahwa dia ada untuk itu. 

Artinya si Anu telah bersimpati dan berempati. Betapa banyak yang mengambil kesempatan tuk menjadi terkenal di Negara ini. Apalagi momentum jelang hajat 2024? Akan bermunculan tipe-tipe politikus bijak...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun