Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dilema Konten Pornografi dalam Dunia Media Massa pada Anak-anak

26 April 2022   00:43 Diperbarui: 26 April 2022   03:27 1361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated by: parapuan.co

Bicara masalah kontens yang berbau pornografi, tentunya kita harus bijak dalam artian bukan hanya untuk memberikan hiburan pada orang-orang dewasa semata. 

Sebagai referensi dalam hal cara yang baik saat berhubungan seksual, dengan tujuan agar pasangan suami istri pada akur satu sama lain. Pendeknya terpuasnya nafkah batin antara istri dan sang suami dalam berumahtangga.

Namun juga dituntut bijak untuk  mengetahui banyak hal yang berkaitan dampak dari pornografi itu sendiri, efek yang disebabkan dari kontens yang berbau porno. Apabila tidak tepat sasaran dan salah dipahami secara bijak oleh para penikmat kontens.

Terlebih jika kontens dewasa amat mudah dan leluasa menyasar kepada anak-anak dibawah umur, menjadi penikmat bebas dan intens yang berbau seks, adegannya orang-orang dewasa. 

Terpaparnya anak-anak dengan hal pornografi. Dibenak mereka yang masih berusia kanak-kanak. Bisa dibayang gimana dampak perubahan/perkembangan pola pikir mereka saat sedang  menonton dan setelah usai menonton? 

Artinya dalam hal ini mereka dihadapkan gejolak yang tidak menentu. Memancing atau memantik persoalan lain yang pasti terpikirkan dalam otak mereka. Coba-coba misalnya.

Tentunya persoalan baru, tindakan kurang baik pasti menyertai. Yakni dorongan naluri yang tak terkendali karena disebabkan asupan dari yang berbau porno yang mereka saksikan.

Lalu, mata rantai dari mengkonsumsi kontens-kontens porno seakan menjurus pada tindakan yang tidak diharapkan. Tindakan amoral dan perilaku tidak senonoh mereka terap dan praktikan.

Faktanya dapat disimak dan perhatikan meningkatnya angka-angka seputar kasus pelecehan seksual misalnya. Bisa berhubungan kan. Seperti enjadi berita yang tidak pernah alpa di media massa.

Disamping meningkatnya prilaku seks bebas, tingginya tingkat aborsi, kehamilan yang tidak diharapkan, pernikahan usia dini, perkosaan, penularan penyakit yang berbahaya, kekerasan/pelecehan seksual hingga tindakan asusila pada anak-anak. Baik sebagai korban maupun sebagai pelaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun