Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Romansa Mata Air dalam Rasa Air Mata

27 Oktober 2021   00:00 Diperbarui: 27 Oktober 2021   06:37 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated by: guratgarut.com

Gelinang riak air mata dikelopak mata-mu yang menetes, ada rasa yang mumbuncah, meronta, dan ada risak peluh kepedihan, rindu dan juga riuh yang membisu dalam diam.

Tangismu tersemat sejuta tanda tanya dan tersimpan beribu macam kata makna, akan arti sebuah air mata?

Air mata dipelupuk mata itu, bukan saja rindu, luka, atau juga duka. Tapi juga romansa gegap gempita ria dari cinta dan juga amarah yang membuncah. Olah rasa cinta yang membisu dan matinya air mata.

Lepaskan air mata itu! 

Jangan hiraukan, apa kata siapa ? dari tangismu, apa kata hakikat hatimu, air mata juga bercerita tentang adanya mata air cinta.

Sebelum air mata mengering, gersang dari hilangnya mata air dalam rasa air mata. Tak lagi mau menetes, tak lagi ada yang perlu ditangisi karena hati telah membatu.

Curup, 27 Oktober 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun