Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Power "Cancel Culture" sebagai Gerakan Massa Berbahaya!

14 September 2021   19:04 Diperbarui: 14 September 2021   19:11 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksi berbondong-bondongnya pemboikotan massal yang sedang dialami artis/penyanyi dangdut Saiful Jamil atas kehadirannya dalam acara yang diadakan salah satu stasiun Televisi nasional. Merupakan cancel culture.

Cancel culture merupakan bentuk luapan emosi publik secara berjamaah kepada sosok 'publik figure' tertentu karena dipandang tidak sesuai dengan tata nilai dan norma yang berlaku atau dianut dimasyarakat.

Kehadiran Saiful Jamil sontak memicu kegeraman publik untuk memboikot secara ramai-ramai sebagai reaksi benci dan antipati selama ini masih membekas dalan memori publik. Aib memalukan dari pelaku yang sukar untuk dilupakan.

Apabila rasa benci telah tertanam mendengar namannya saja sudah pada ogah, apalagi melihat aksi dan bertemu langsung dengan orang tersebut, ya jijik dan muak pokoknya, celetuk emak-emak dan komentar pedas para netizen +62.

Dalam kasus ini sangat ketara bahwa kegeraman publik bukan tertuju kepada acara stasiun Televisinya loh. Namun justru pada pribadinya Saiful Jamil atas kasus asusila yang pernah menjerat namanya dalam perkara hukum. Iya toh.

Artinya kasus yang dulu pernah terjadi merupakan sabab musabab dari pandangan negativ yang melekat padanya. Seolah-olah jeratan aib bersifat 'laten' yang sukar terhapus. 

Publik menolak lupa akan kejadian yang pernah terjadi walau telah berlalu sekian lama dan sih oknum sudah menjalani proses hukum dan bertobat.

Seribu kebaikan sangatlah mudah untuk dilupakan. Namun secuil saja kesalahan, meski beribu kebaikan telah dilakukan masih saja akan selalu dingat dan dikenang. Walau angin surga engkau tawarkan, sekali ternoda akan tetap ternoda, apalagi kesalahan dianggap fatal, aib teman.

Cancel culture 'boikot' sanksi sosial yang berlaku dimasyarakat adalah cermin bahwa kita disini menyepakati bahwa tindakan yang tidak sesuai atau bertentangan dengan tata nilai dan norma, mestilah dibenci. Semua sepakat bahwa kita menolak yang namanya perbuatan yang tercelah, bukan.

Seharusnya sanksi ini memberikan efek jera bagi sih 'oknum' dan bisa menjadi pelajaran bagi yang lain untuk tidak berbuat sama seperti ini. Jika tidak mau mengalami nasib yang sama dihajar massa secara frontal, minimal akan dikucilkan, dicaci maki, pokok bully massa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun